Cerita Dewasa Belahan Dada Mbak Bella Membuatku Nafsu
Cerita Dewasa Belahan Dada Mbak Bella Membuatku Nafsu
DominoQQ-Cerita Dewasa-Cara kerjaku di pabrik memang terkenal tegas, akan tetapi aku terkenal dengan kebaikan ku terhadap karyawan lain terlebih dengan karyawan bawahan ku. Memang posisiku sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Cerita Dewasa Belahan Dada Mbak Bella Membuatku Nafsu |
DominoQQ-Cerita Dewasa-Cara kerjaku di pabrik memang terkenal tegas, akan tetapi aku terkenal dengan kebaikan ku terhadap karyawan lain terlebih dengan karyawan bawahan ku. Memang posisiku sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai manager pusat
aku memegang peranan penting dalam perusahaan. Akan tetapi godaan yang datang
jauh lebih besar. Semasa aku memegang peranan sebagai bagian produksi
rekan-rekan kerjaku sebagian besar laki-laki dan hanya beberapa wanita yang ada
di departemen ku.
Itu pun semuanya tidak
ada menarik hatiku. Akan tetapi saat ini ada yang membuatku tertarik dan aku
sedang mengincar “mangsa” baru. Yaitu Mbak Bella, penjaga Kantin pabrik. Mbak Bella
ini asli dari Solo.
Akan tetapi sejak usia
13 tahun dia sudah tinggal di kota ku ini. Sekarang dia bersuamikan salah satu
karyawan bawahan ku. Yang selalu membuat ku menarik diluar bodinya yang yahud
adalah bau keringat nya yang khas. Entah kenapa aku selalu saja terangsang
apabila mencium bau keringat mbak Bella.
Memang mbak Bella
terkenal dengan kegenitannya di pabrik. Bahkan terkadang akibat kegenitannya
itu dia sering terlihat bertengkar dengan suaminya. Wajar saja kalau suaminya
cemburu. Dan aku pun tak akan menyalahkan laki-laki yang menggoda mbak Bella .
Karena terkadang entah sengaja atau tidak dia selalu memperlihatkan belahan
dadanya ketika menyajikan makanan.
Terkadang pula aku
sering melihat mbak Bella dicolek-colek oleh karyawan tanpa menepis colekan itu
ataupun memarahi kenakalan tangan karyawan pabrik. Semenjak aku dijadikan
Manager Pusat oleh boss ku ,aku menjadi jarang makan di kantin. Karena staff
Direksi hampir semuanya selalu makan di luar. Apalagi kalau bersama boss ku.
Pasti kami selalu makan siang di restoran berbintang.
Tapi siang itu entah
kenapa aku malas sekali makan bersama boss ku. Aku memutuskan untuk tidak makan
siang. Pada saat jam makan siang aku memilih minum kopi di ruangan ku dan
bermain game di laptop ku.
Ruangan ku sekarang
sangatlah besar dibandingkan pada saat menjabat Manager Area. Dan aku pun
sekarang memiliki sekertaris pribadi. Namanya Vicky. Umurnya tidak berbeda jauh
dengan ku. Hanya terpaut tiga atau 4 bulan saja. Orang nya cantik, tubuh ideal,
hanya saja cerewet nya minta ampun.
Terkadang aku sering
berdebat dengannya hanya karena hal sepele. Rickymasih mempunyai hubungan
kerabat dengan boss ku. Selepas kuliah sekertaris dia ditarik oleh boss ku dan
ditempatkan menjadi sekertarisku. Tapi sudahlah tak usah bercerita panjang
lebar mengenai Vicky. Hari itu memang Rickytidak masuk kerja. Kadang aku suka
meminta untuk di pesan kan makanan olehnya.
Tepat pada saat jam
menunjukan pukul 3 sore, perutku mulai minta di isi. Aku pun kemudian
mengangkat telpon dan menelpon bagian OB. Tak lama kemudian datang lah Darsiman
salah seorang OB kami.
“Ya Pak? Bapak manggil
tadi?”.tanya Darsiman padaku. Tanpa menoleh ke arah nya aku pun menjawab ,”Man,
tolong kamu ke kantin dan bilang mbak Bella untuk buatin saya mir rebus ya.
Jangan pake sayur….dan jangan pake lama …”. Darsiman pun berkata ,
”Siap boss….siap
laksanakan…hehehe…”. aku pun bangkit dari kursiku dan merogoh saku celanaku
untuk mengambil dompet.
Aku mengeluarkan
lembaran seratus ribuan dan menyerahkan nya pada Darsiman.
“Nih…ntar bayar ke mbak Bella , kembaliannya buat kamu aja…”. kataku sambil kembali duduk di kursiku. “Waaahhh…buanyak bener boss…bener nih kembaliannya buat saya?”. Tanya Darsiman ragu.
“Nih…ntar bayar ke mbak Bella , kembaliannya buat kamu aja…”. kataku sambil kembali duduk di kursiku. “Waaahhh…buanyak bener boss…bener nih kembaliannya buat saya?”. Tanya Darsiman ragu.
Aku pun tersenyum dan
berkata ,
”Yah…kembaliannya buat kamu aja…ga papa..bagi-bagi rejeki..sudah cepet sana dah laper saya”. Dengan sigap Darsiman langsung bergegas meninggalkan ku. Aku pun kembali sibuk bermain game.
”Yah…kembaliannya buat kamu aja…ga papa..bagi-bagi rejeki..sudah cepet sana dah laper saya”. Dengan sigap Darsiman langsung bergegas meninggalkan ku. Aku pun kembali sibuk bermain game.
Bosan dengan bermain
game aku pun membuka sebuah situs porno , kemudian aku pun sibuk melihat –lihat
film yang akan aku unduh. Dan akhirnya aku pun menemukan film yang aku
inginkan. Sebuah film klasik yang diperankan oleh Asia Carera. Memang artis
porno yang satu itu merupakan favoritku.
Sambil menunggu file
nya terunduh, aku pun kembali mencari-cari file yang lain. Cukup lama aku
berkutat di depan laptopku hingga tanpa sadar mbak Bella sudah ada
di dalam ruangan ku,dan sambil memegang nampan berisikan mie instan dia berdiri
di belakang ku. Dan aku pun terkejut ketika mbak Bella menepuk pundak ku.
“hayyoooo…yang mau
makan koq malah nonton film blue sih Pak..?”. dengan sigap aku pun menutup
laptop ku. “Loh koq ga ketok pintu masuknya mbak?”. Mbak Bella menggelengkan
kepalanya sambil berkata ,
”Lah…tadi saya ketok
pintu berapa kali, Bapak ndak menjawab, saya masuk saya tanya mau disimpan di
mana mie nya ,ndak jawab juga….eh lagi asik rupanya nonton….hehehe…”. Aku pun
menjawab ,
”Masa sih mbak?
Beneran loh ga kedengeran….ngomong-ngomong uang nya dah dikasihkan sama
Darsiman ,blom?”. Sambil meletakan mie di atas mejaku mbak Bella menjawab
, ”sudah Pak, tadi sudah di kasih uangnya…. memang lagi ga ada kerjaan ya Pak,
nonton film Blue?”.
“Ya nih, Rickykan ga
masuk…jadi ga ada yang bantuin, ntar aja di lanjut”.
Tiba-tiba terbersit pikiran kotorku untuk mengerjai mbak Bella , mumpung ga ada orang nih, kataku dalam hati. Aku pun menyusun strategi dan mulai mempersilahkan Mbak Bella duduk.
Tiba-tiba terbersit pikiran kotorku untuk mengerjai mbak Bella , mumpung ga ada orang nih, kataku dalam hati. Aku pun menyusun strategi dan mulai mempersilahkan Mbak Bella duduk.
“Mbak, duduk dulu deh
di sini, temenin saya ngobrol….ga ada temen ngobrol nih…lagian dah lama kita ga
ngobrol ya?”. Mbak Bella pun duduk dan meletakan nampannya di dadanya.
“Ya Pak, sejak Bapak jadi manager ,bapak ga pernah ke kantin lagi….”. Aku pun tersenyum dan berkata ,
“Ya Pak, sejak Bapak jadi manager ,bapak ga pernah ke kantin lagi….”. Aku pun tersenyum dan berkata ,
”Sorry mbak, bukan ga
mau ke kantin lagi, Cuma si boss selalu ngajak makan di luar terus.” Mbak Bella
pun berkata sambil tersenyum ,
”Tapi kayaknya bapak
aja yang udah bosen sama saya ya, jd ga mau ke kantin….”. Aku menggelengkan
kepala sambil menjawab ,
”Ga lah, siapa yang
bosen sama kamu? Kamu cantik, seksi, laki-laki bodoh aja yang bosen sama
kamu….”. Kulihat wajah mbak Bella memerah dan tertunduk malu ,
”Ah….bapak gombal…sama
kayak yang lain, gombal semua”. Aku pun bangkit dari duduk ku dan mengitari
meja mendekati mbak Bella , kemudian berdiri di sampingnya.
Dari tempatku berdiri
ini tampak lebih jelasa belahan dada mbak Bella , yang memang hari itu
mengenakan kaus berleher pendek, sehingga kedua payudaranya agak menyembul
keluar. Aku pun mulai beraksi, tanganku kuletakan di bahunya sambil berkata ,
”Saya ga mungkin
gombal mbak, mana mungkin saya gombalin cewek cantik dan seksi kayak mbak….Sayang
aja mbak dah punya suami, kalo ga…..”. Aku tak meneruskan kata-kata ku, dan
memang benar, mbak Bella tampak merespon perkataanku.
“Emang kalau saya ga
punya laki ,bapak mau sama saya?” Tanya Mbak Bella .
Aku pun tersenyum dan tanganku tak kubiarkan diam di bahunya. Aku elus-elus bahunya sambil berkata ,
Aku pun tersenyum dan tanganku tak kubiarkan diam di bahunya. Aku elus-elus bahunya sambil berkata ,
”Mau lah, kalau
sekarang mbak Bella mau saya juga mau sama mbak Bella …”.
Suasana menjadi hening seketika. Mbak Bella tak menjawab hanya diam tertunduk. Aku pun bertanya ,
Suasana menjadi hening seketika. Mbak Bella tak menjawab hanya diam tertunduk. Aku pun bertanya ,
”Loh koq diam mbak?
Kenapa? Saya menyinggung mbak ya?”. Mbak Bella menjawab sambil menundukan
kepalanya ,
”Ga Pak. Bapak ga
menyinggung saya. Cuma saya tau bapak sudah beristri. Dan saya juga
bersuami…..kan ga mungkin Pak”. Aku pun tertawa dan kembali merayu mbak Bella ,
”Hahahahaha….tapi kan
kalau ga ada yang tau, ga bakalan apa-apa kan Mbak?”. Mbak Bella kembali
berkata ,
”Saya malu Pak, saya
kan Cuma penjaga kantin, trus disamping itu saya takut keterusan….”. Aku pun
memutar kursi yang di duduki mbak Bella sehingga posisi kami berhadapan,
kemudian aku pun berjongkok di depan nya.
“Mbak, penjaga kantin
kan Cuma profesi, yang saya suka kan orangnya….trus maksud mbak takut keterusan
apa sih mbak?” Mbak Bella meletakan nampan yang dipegangnya ke atas meja,
kemudian menjawab ,
”Saya takut kebablasan
pak….Saya nikah sama suami saya awalnya ya seperti ini….saya di rayu, trus
kebablasan, untung dia mau nikahin saya….”.
Aku terdiam sejenak,
kemudian sambil mulai mengelus-elus bahu hingga lengannya aku pun kembali
berkata ,
”Saya mau jujur sama
mbak, dari awal saya liat mbak di kantin, saya udah tertarik sama mbak, memang
bukan tertarik jatuh cinta…..saya tertarik dengan tubuh mbak dan kecantikan
mbak, terkadang saya suka membayangkan tubuh mbak kalau sedang melakukan
hubungan intim dengan istri saya….sorry ya mbak..bukan maksud saya mau
merendahkan mbak.
Tapi sebagai lelaki
normal saya benar-benar terangsang sama mbak…..”. Belum sempat mbak Bella
menjawab, aku langsung menciumi bibirnya. Aku hanya berpikir ,gimana nanti
aja.”Paakk…hhmmmppphh….” hanya itu yang keluar dari mulut mbak Bella . Dan
ternyata mbak Bella membalas ciuman ku. Dia mulai memainkan lidahnya di
lidahku. Kami pun terus berkutat saling bertukar ludah dan saling berpagutan
dengan panas.
Aku pun tak
menyia-nyiakan hal ini, tanganku pun kuselipkan ke kaus leher pendek nya, dan
mulai meremas payudaranya. kemudian mulai mengusap-usap puting nya. Tampak mbak
Bella menggeliat-geliat kegelian. Tangan Mbak Bella mulai mengelus
rambutku.
Aku pun membimbing
tangan mbak Bella yang satunya lagi ke arah selangkanganku. Dan tanpa disuruh
mbak Bella , mulai melepaskan celana ku. Mulai dari ikat pinggang, kancing
celana hingga resleting celanaku. Hingga celanaku pun terjatuh ke bawah, dan
hanya menyisakan celana dalamku.
Kemudian tangan mbak Bella
mengusap-usap kontolku dari luar CD ku. Kontan saja kontolku pun langsung
berdiri perlahan hingga benar-benar berdiri tegak dan keluar dari dalam CD ku.
Mbak Bella menghentikan ciumannya dan menarik kepalanya kebelakang.
“Pak….saya takuuttt…”. Aku tersenyum sambil memelai rambutnya.
“Pak….saya takuuttt…”. Aku tersenyum sambil memelai rambutnya.
“Jangan takut mbak,
kan ga ada orang, yang penting kita nikmati aja yang ada sekarang, dan satu
lagi jangan panggil saya Pak, panggil saya mas saja…”. Setelah berkata demikian
aku pun melumat bibirnya kembali. “Hhmmmmppphhh….mmmaaaassss……”. Mba Bella
kembali membalas ciumanku.
Dan tangannya kemudian
membuka CD ku, dan mulai mengelus dan mengocok kontolku. Aku pun tak tinggal
diam. Tangan ku pun kemudian turun ke arah rok panjangnya. Ku elus-elus betis
nya, kemudian naik ke pahanya, hingga akhirnya kutemukan gundukan indah di
balik CD nya. Aku pun mulai mngelus-elus gundukan tersebut.
Ketika aku sedang
menikmati aksi kami itu, tiba-tiba mbak Bella menghentikan aksinya dan mencoba
bangkit dari duduknya. Aku pun sempat berpikir kalau mbak Bella mulai tersadar
akan hal ini dan ingin menghentikan nya. Akan tetapi dugaanku salah besar, mbak
Bella malah meminta ku untuk mengunci pintu, sambil mulai menurunkan CD nya
tanpa membuka rok panjangnya.
Aku pun bergegas
mengunci pintu ruanganku. Dan kembali ke arah mbak Bella , dan ternyata mbak Bella
sudah duduk dengan posisi mengangkang dan kedua kaki nya di letakan di atas
pegangan kursi. Hingga tampaklah memeknya yang indah terpampang di depanku.
Tanpa basa-basi lagi
aku pun membasahi kepala kontolku dengan liurku. Kemudian mengarahkan kontolku
ke arah memeknya yang kulihat memang sudah siap untuk dimasuki kontolku. Aku pun
menggesek-gesekan kepala kontolku perlahan, dan kemudian menekan perlahan
pantatku sehingga kontolku masuk perlahan.
Kurasakan memek mbak Bella
masih agak sempit, entah mungkin kontolku memang besar dan memeknya tak sebesar
dan selebar Tante A Yung. Kulihat Mbak Bella
memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Aku pun menekan pantatku terus
sehingga kontolku masuk seluruhnya. Kulihat mbak Bella membelalakan matanya dan
berteriak kecil ,
”Aaaaahhhhh…
mmaaassss…. ssaakkkiitttt…….Ooooouuhhhhh……. sssssstttttt…..!!”. Ketika kontolku
sudah masuk seluruhnya, kudiamkan sejenak kontolku di dalam memeknya.
Aku pun menyingkapkan
kausnya ke atas ,lalu ku angkat pula bra nya sehingga payudara mbak Bella
tampak indah menyembul dihadapanku. Dan aku pun mulai menjilati dan mengemut
putingnya sedangkan tanganku aku arahkan ke arah clitoris mbak Bella dan mulai
mengusapnya pelan-pelan.
“Maaassss…aayyoooo..ddooonnggg……
aaaaaooohh…. hhhmmmppphhh…..!!”.Desah Mbak Bella .
Akan tetapi aku
sengaja tidak menggenjotnya dulu karena masih ingin menikmati hangatnya memek
mbak Bella . Mungkin karena aku yang mendiamkan kontolku di dalam tanpa
menggerakannya, maka tanpa disuruh mbak Bella menggoyangkan pantatnya
sendiri, maju mundur, memutar dan sesekali menekan pantatnya keras-keras ke
atas.
“Aaahhhhh….
aaaaauuuuhhh….oooouuhhh…. mmmaaasss…. eennnnaaakkkk… ayyyoo…. doonnkkk… maasss
……jjuuggaaaahhh…….. sssstttt…!!!”. Mbak Bella tampak mendesah sambil meremas payudaranya
sendiri yang sedang aku jilati itu.
Kemudian aku pun mulai
menggenjot dengan perlan-pelan. Dan sensasi yang aku dapatkan dari memek mbak Bella
memang hebat. Denyutan di dalam memeknya jauh lebih terasa di batang kontolku.
Seakan –akan kontolku sedang di urut.
“Mbaaakkkk….
oooouuhhh….mmmeeemmeekk…. mmmbbaakkkk….. mmmeemmaaanngg….. eeennaaakkk…..
ssssttttt……aaaahhhhh…!!” Genjotanku perlahan –lahan mulai meningkat temponya.
Dan mbak Bella pun
tak tinggal diam, pinggulnya ikut bergoyang seiring dengan goyangan ku.
“Mmmaaasss…..
hhhmmmpppphhh…. kkkoonnnttooolll…. mmmaassss….. jjjuuggaaaaa…. eeennnnaaakkk….
aaaahhhh…aaaauuuhhh….!!”. tak lama kemudian akupun mengganti posisi ku, tanpa
mencabut kontolku dari memek mbak Bella .
Aku mengangkat tubuh
mbak Bella kemudian membaringkannya di atas sofa ruanganku. Dengan posisi
ini aku lebih bebas mengeksplorasi tubuh mbak Bella . Kemudian aku angkat
kaki kirinya dan aku letakan diatas bahuku. Dan aku pun mulai menggenjot memek
mbak Bella kembali. Dan memang posisi ini jauh lebih enak dibandingkan
pada saat kami melakukannya di atas kursi. Tak beberapa lama kami pun berganti
posisi kembali.
Kali ini mbak Bella menaiki
tubuhku. Aku pun mengambil posisi duduk di sofa. Mbak Bella kemudian
mengangkangiku dan memegang kontolku, kemudian membimbingnya dan memasukan
kontolku perlahan ke dalam memeknya.
Bllessss!! “Aaaahhh….
eeennnaaakkk… mmmaassss…..!!” desah mbak ketika kontolku masuk seluruhnya
ke dalam memeknya.
Dan mbak Bella
pun sedikit membusungkan dadanya sehingga payudaranya tepat di depan wajahku.
Tanpa menunggu lama aku pun melumat kedua payudaranya yang indah itu.
Mbak Bella mulai
menggoyangkan pantatnya maju mundur, kemudian naik turun dengan irama yang
teratur. Tak lama setelah itu tampak mbak Bella mulai mempercepat
goyangannya.
“Maaasss….
mmmaaauuuu…. kkkeellluuaaarrr….. uuuddaaaahhh… mmmaaauuu… saaammmpppee…aaahhhh…
aaaooohhhh…. ssstttthhhh…. !!” Aku pun membantu mbak Belladengan memegang
pinggangnya dan menggerakannya seiring dengan gerakan mbak Bella.
Dan memang tak lama
kemudian tubuh mbak Bella menegang, dan dia memeluk ku dengan erat.
“Aaaaahhhhhh….. hhhhmmmpppphhhh……. !!!!”. Ditekannya kuat- kuat pantatnya
sehingga kontolku masuk seluruhnya ke dalam memeknya.
Kemudian tubuhnya
mulai melemas dan aku pun mengangkat tubuhnya dan ku baringkan lagi di atas
sofa. Kuangkat kedua kakinya dan kuletakan di atas bahuku. Ku gesek-gesekan
kontolku di bibir memeknya. Dan belum sempat aku memasukan kontolku mbak Bella
menahan perutku dan berkata ,
”Maaassss….
ssebbbeennntttaarrr… cccapppeee… hhhmmmpppp…!!!”. Ku pegang tangan mbak Bella
dan tanpa mempedulikan perkataannya aku menekan pantatku dan tanpa sadar aku
pun mengerang karena posisi ini lebih nikmat dari sebelumnya.
“Aaahhhh….. mmbbaaakkkk….!!”.
“Aaahhhh….. mmbbaaakkkk….!!”.
Aku mulai menggenjot
dengan irama cepat dan memang aku sudah mulai merasakan desakan air maniku akan
keluar. Dengan cepat dan kuat aku terus menekan memek mbak Bella . Pllookk..!!
Pllokk!! Pllookkk!! Mbak Bella pun kembali mendesah dan berterik kecil.
“Maaasss….
ggaaa…tttaahhhaannn…. mmmaaauuu… kkkeellluuaarr… lllaagggiiii….. Aaaahhhh…
aaaahhhhhhh….!!!” dan tubuh mbak Bella kembali menegang. Kedua tangannya
meremas sofa dengan kuat.
Kurasakan denyutan
memek mbak Bella bertambah kuat. Dan memang akibat denyutan itu kurasakan
kontolku pun sudah ingin mengeluarkan isi nya.
“Mbaakkk… ssaaayyyaaa…
jjuuggaaa… mmmaaauuu…. kkkeellluuuaaarrr….. hhhhmmmppphhh….!!!”. Mbak Bella
menjawab dengan perlahan.
“Maaasss…. hhmmppphh… ddiiillluuaaarrr… yyaaa….!!’. Kemudian aku pun mencabut kontolku dan beranjak dari tempatku.
“Maaasss…. hhmmppphh… ddiiillluuaaarrr… yyaaa….!!’. Kemudian aku pun mencabut kontolku dan beranjak dari tempatku.
Kuarahkan kontolku ke
depan mulutnya. Tanpa disuruh mbak Bella pun menggenggam kontolku dan
mengocokya sambil sesekali menghisapnya. Tak lama kemudian aku pun menjerit
pelan ,
”Mmbbaaakkk….
aaaaahhhhhh….hhhhhmmmppphhh…!!”. Mbak Bella segera mengulum kontolku dan
menghisapnya kuat-kuat.
Crrooott…cccrrroooott..crrooott..!!! air maniku menyembur dengan kuat dan memenuhi rongga mulut mbak Bella .
Crrooott…cccrrroooott..crrooott..!!! air maniku menyembur dengan kuat dan memenuhi rongga mulut mbak Bella .
Kulihat mbak Bella
terus menghisap kontolku dan menelan air maniku tanpa menyisakan setetes pun.
Kurasakan tubuhku melemas dan seluruhn titik syarafku merasakan sensasi nikmat
yang tiada tara. Dan setelah habis semua maniku di telan, mbak Bella masih
menjilati kepala kontolku ,bahkan sesekali menggigitnya dengan pelan. Dan dia
pun tersenyum kepadaku.
“Mas, saya bener-bener
dibikin lemes sama mas….”. Aku pun bangkit dan mencium bibirnya. Kami pun
kembali berpagutan.
Setelah itu kami pun
kembali berpakaian.
“Mbak, tolong jangan sampe ada yang tau ya…”. Aku sedikit memohon kepada mbak Bella .
Dia pun tersenyum lalu menjawab ,
“Mbak, tolong jangan sampe ada yang tau ya…”. Aku sedikit memohon kepada mbak Bella .
Dia pun tersenyum lalu menjawab ,
”Tenang aja mas, saya
juga ga mau kalau suami saya sampai tau..”. Aku pun kembali bertanya ,
”Terus ,koq mau sih saya ajak begituan?”. Mbak Bella menjawab ,
”Sebenernya saya suka banget mas begituan, Cuma suami saya ga bisa muasin saya seperti mas tadi…”. Mbak Bella tertunduk malu.
”Terus ,koq mau sih saya ajak begituan?”. Mbak Bella menjawab ,
”Sebenernya saya suka banget mas begituan, Cuma suami saya ga bisa muasin saya seperti mas tadi…”. Mbak Bella tertunduk malu.
Lalu kembali berkata ,
”Tapi nanti kalau mas mau lagi, tinggal ngomong sama saya, kapan dimana saya siap koq mas…”. Aku pun tersenyum dan memang jawaban seperti itu yang ingin ku dengar.
”Tapi nanti kalau mas mau lagi, tinggal ngomong sama saya, kapan dimana saya siap koq mas…”. Aku pun tersenyum dan memang jawaban seperti itu yang ingin ku dengar.
“Ya
sudah mbak, nanti kalau saya pengen lagi kita janjian, tapi jangn di kantor,
mending diluar biar lebih aman dan nyaman…”. Mbak Bella pun bangkit dan
mengambil nampan yang tadi disimpannya di meja.
“Kalau gitu saya
permisi ya Pak, kalau ada apa-apa kasih tau aja ya..”. Aku pun bertanya kembali
padanya,
”Loh koq manggil “Pak”
lagi?”. Mbak Bella menjawab sambil tersenyum ,
”Kalau manggil “Mas” ntar aja kalau kita lagi begituan, kalau di kerjaan saya tetep harus panggil “Pak”, tar orang curiga….Mari Pak, saya tinggal dulu..”. Mbak Bella pun segera beranjak meninggalkan ruangan kantorku.
”Kalau manggil “Mas” ntar aja kalau kita lagi begituan, kalau di kerjaan saya tetep harus panggil “Pak”, tar orang curiga….Mari Pak, saya tinggal dulu..”. Mbak Bella pun segera beranjak meninggalkan ruangan kantorku.
Dan memang sejak saat
itu kami pun sering bertemu diluar, aku selalu mengajaknya bertemu di hotel
sehingga tak ada seorang pun yang tahu tentang hubungan kami. Aku pun mengatur
jadwal ku sehingga tidak bentrok dengan jadwal syahwat ku dengan wanita lain.
Mantapp gannnn www.bolavita.org
ReplyDelete