Cerita Dewasa Bermesum Dengan Teman kantor Di Dalam Mess
Cerita Dewasa Bermesum Dengan Teman kantor Di Dalam Mess
DominoQQ-Cerita Dewasa-Aku bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Tugasku mencatat barang yang masuk di dalam kantor, biasanya satu bulan sekali aku keluar kota untuk melihat produk baru yang akan diluncurkan, dan beberapa bulan yang lalu aku pergi ke makasar, perusahaan kami juga mempunyai cabang disana dan menyediakan mess bagi karyawan karyawan yang datang di kota ini.
Cerita Dewasa Bermesum Dengan Teman kantor Di Dalam Mess |
DominoQQ-Cerita Dewasa-Aku bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Tugasku mencatat barang yang masuk di dalam kantor, biasanya satu bulan sekali aku keluar kota untuk melihat produk baru yang akan diluncurkan, dan beberapa bulan yang lalu aku pergi ke makasar, perusahaan kami juga mempunyai cabang disana dan menyediakan mess bagi karyawan karyawan yang datang di kota ini.
Selama
di makasar saya ditemani oleh Bella yang juga mengepalai bagian penjualan di
sana. Sebagai gambaran, Bella tingginya sekitar 165 cm, berat sekitar 54-55 kg
dan kulitnya putih mulus. Umurnya sekitar 28 tahun, dan menurut saya orangnya
sangat menarik (baik dari segi fisik maupun personality).
Beberapa
hari di sana, kami pergi mengunjungi beberapa distributor di makasar, dan Bella
juga sempat mengajak saya jalan-jalan seperti ke danau ditemani beberapa rekan
kantor lainnya.
Hubungan
saya dengan Bella menjadi cukup dekat, karena kami banyak menghabiskan waktu
berdua walaupun sebagian besar adalah urusan kantor. Bella sangat baik pada
saya, dan dari tingkah lakunya saya dapat merasakan kalau Bella suka pada saya.
Pertama-tama
saya pikir kalau mungkin itu hanya perasaan saya saja. Walaupun dalam hati saya
juga suka dengan dia, saya tidak berani untuk mengatakan atau memberi
tanda-tanda kepada dia. Toh, saya baru beberapa hari kenal dengan dia dan
memang untuk urusan wanita saya tergolong pemalu.
Bagaimana kalau dia ternyata tidak ada perasaan apa-apa ke saya?
Wah, bisa hancur hubungan baik yang telah saya bina dengan dia beberapa hari
itu.
Suatu
sore setelah pulang kerja, Bella seperti biasa mengantar saya pulang ke mess.
Saya menanyakan apakah dia mau mampir dulu sebelum pulang. Bella setuju dan
masuk ke dalam mess bersama saya.
Kami
ngobrol-ngobrol sebentar, dan saya ajak Bella ke halaman belakang untuk duduk
di kursi panjang dekat kolam renang. Kolam renangnya sangat menggoda, dan saya
tanya Bella apakah dia mau menemani saya berenang. Dia bilang kalau sebenarnya
dia mau, tapi tidak bawa baju renang dan baju ganti sama sekali. Saya
menawarkan untuk memakai celana pendek dan kaos saya.
Nanti sekalian mandi di sini saja sebelum kita pergi makan
malam..? kata saya.
Bella
setuju dan saya ke kamar untuk mengambil kaos dan celana pendek untuk
dipinjamkan ke Bella. Saya sendiri juga berganti pakaian dan mengenakan celana
pendek saya yang lain.
Setelah
berganti pakaian, kami pun berenang bersama. Karena baju kaos yang saya
pinjamkan berwarna putih dan bahannya cukup tipis, buah dada Bella yang
ukurannya di atas rata-rata tercetak cukup jelas walaupun dia masih memakai bra.
Kami berenang sekitar 20 menit, dan setelah selesai saya pinjamkan Bella handuk
untuk mandi di kamar saya yang kebetulan lebih bersih dari kamar mandi yang ada
di ruang depan. Saya sendiri mandi di ruang depan.
Begitu
selesai mandi, saya ke kamar saya untuk melihat apakah Bella sudah selesai atau
belum. Ternyata Bella masih di kamar mandi, dan beberapa menit kemudian keluar
dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di badannya.
Handuk
yang saya pinjamkan tidak terlalu besar, sehingga hanya mampu menutupi sebagian
buah dada dan sedikit pahanya. Belahan dadanya terlihat jelas dan mungkin
sedikit lebih turun lagi putingnya akan terlihat. Dengan rambut yang masih
basah, Bella terlihat sangat seksi.
Bella berdiri di depan pintu kamar mandi dan bilang kalau dia harus mengeringkan bra dan CD-nya yang masih basah. Waktu Bella mengangkat kedua tangannya untuk menyibakkan rambutnya, handuknya terangkat dan kemaluannya terlihat.
Bella berdiri di depan pintu kamar mandi dan bilang kalau dia harus mengeringkan bra dan CD-nya yang masih basah. Waktu Bella mengangkat kedua tangannya untuk menyibakkan rambutnya, handuknya terangkat dan kemaluannya terlihat.
Saya
tidak tahu apakah Bella sadar atau tidak kalau handuknya terlalu pendek dan
tidak dapat menutupi kemaluannya. Rambut kemaluan Bella lumayan lebat.
Bella
kemudian duduk di ranjang saya dan menanyakan apakah dia boleh menunggu
sebentar di kamar saya sampai pakaian dalamnya kering. Tentu saja saya
membolehkan, dan setelah mengobrol beberapa saat, Bella menyandarkan badannya
ke sandaran ranjang dan menjulurkan kakinya ke depan. Kakinya yang panjang
terlihat mulus. Melihat itu semua, kemaluan saya mulai menegang.
Saya
tanya dia, ?Sambil nunggu celana kamu kering, mau aku pijitin nggak..??
Mau dong, asal enak yah pijitannya..?
Saya minta dia membalikkan badannya, dan saya mulai memijati kakinya. Beberapa saat kemudian saya mulai memberanikan diri untuk naik dan memijat pahanya. Bella sangat menikmati pijatan saya dan sepertinya dia juga sudah mulai terangsang. Hal ini terbukti dengan dibukanya kedua kakinya, sehingga kemaluannya terlihat dari belakang, walaupun tubuhnya masih dibalut handuk.
Mau dong, asal enak yah pijitannya..?
Saya minta dia membalikkan badannya, dan saya mulai memijati kakinya. Beberapa saat kemudian saya mulai memberanikan diri untuk naik dan memijat pahanya. Bella sangat menikmati pijatan saya dan sepertinya dia juga sudah mulai terangsang. Hal ini terbukti dengan dibukanya kedua kakinya, sehingga kemaluannya terlihat dari belakang, walaupun tubuhnya masih dibalut handuk.
Saya
pun mulai memijat pahanya bagian dalam, dan terus naik sampai ke
selangkangannya. Bella diam saja, dan saya memberanikan untuk mengelus
kemaluannya dari belakang. Juga tidak ada reaksi selain desah nafas Bella tanda
bahwa dia sudah terangsang dan menikmati apa yang saya lakukan.
?Bella, buka yah handuknya biar lebih mudah..? kata saya.
?Bella, buka yah handuknya biar lebih mudah..? kata saya.
Tanpa
diminta lagi, Bella membalikkan badannya dan melepaskan handuknya, sehingga
tubuhnya sekarang telanjang bulat di depan saya. Buah dada Bella ternyata
lumayan besar dan sangat indah. Ukurannya mungkin 36C dan putingnya berwarna
kemerahan.
?Ron, buka dong celana pendek kamu..!? pintanya.
?Ron, buka dong celana pendek kamu..!? pintanya.
Saya
berdiri dan melepaskan celana yang saya kenakan. Kemaluan saya sudah sangat
menegang dan saya pun naik ke ranjang dan tiduran di sebelah Bella.
?Kamu
diam saja di ranjang, biar aku yang buat kamu senang..,? katanya.
Saya
pun tidur telentang, dan Bella naik ke badan saya dan mulai menciumi saya
dengan penuh nafsu.
Beberapa
menit kemudian ciumannya dilepaskan, dan dia mulai menjilati badan saya dari
leher, dada dan turun ke selangkangan saya. Bella belum menjilati kemaluan saya
dan hanya menjilati selangkangan dan paha saya sebelah dalam.
Saya
sangat terangsang dan meminta Bella untuk memasukkan kemaluan saya ke dalam
mulutnya. Bella mulai menjilati kemaluan saya, dan sesaat kemudian memasukkan
kemaluan saya ke dalam mulutnya.
Ternyata
Bella sudah sangat ahli. Pasti dia sudah sering melakukannya dengan bekas
pacarnya, pikir saya. Memang sebelum itu Bella pernah berpacaran dengan
beberapa pria. Saya sendiri saat itu masih perjaka. Saya memang juga pernah
berpacaran waktu kuliah, tetapi pacaran kami hanya sebatas heavy petting saja,
dan kami belum pernah benar-benar melakukan hubungan seks.
Saya
minta Bella untuk membuat posisi 69, sehingga selangkangannya sekarang persis
di depan hadapan wajah saya. Sambil Bella terus mengulum dan menjilati kemaluan
saya, saya sendiri juga mulai menjilati kemaluannya.
Ternyata kemaluannya berbau harum karena dia baru saja selesai mandi.
Ternyata kemaluannya berbau harum karena dia baru saja selesai mandi.
Rambut
kemaluannya juga lebat, sehingga saya perlu menyibakkannya terlebih dahulu
sebelum dapat menjilati klitorisnya. Kami saling melakukan oral seks selama
beberapa menit, dan setelah itu saya minta Bella untuk tiduran. Dia merebahkan
badannya di ranjang, dan saya mulai menjilati buah dada dan putingnya.
Bella sudah sangat terangsang, ?Hmm.. hmm.. terus Ron.. terus..!?
Saya terus menjilati tubuhnya sampai ke kemaluannya. Rambut kemaluannya saya sibakkan dan saya jilati bibir kemaluan dan klitorisnya.
Bella sudah sangat terangsang, ?Hmm.. hmm.. terus Ron.. terus..!?
Saya terus menjilati tubuhnya sampai ke kemaluannya. Rambut kemaluannya saya sibakkan dan saya jilati bibir kemaluan dan klitorisnya.
Cairan
kemaluannya terasa di lidah saya. Tubuh Bella menggelinjang hebat dan pantatnya
diangkat seolah-olah ingin saya menjilatinya lebih dalam lagi. Tangannya
menekan kepala saya sampai hampir seluruh wajah saya terbenam di kemaluannya.
Saya semakin bersemangat memainkan ujung lidah saya yang menyapu kemaluan Bella,
dan kadang-kadang saya gigit perlahan klitorisnya.
Bella
benar-benar menikmati apa yang saya lakukan, dan semakin membuka pahanya
lebar-lebar. Dia terus menekan kepala saya dan menaik-turunkan pinggulnya.
?Ah..
ah.. ah.. I?m coming, I?m coming..!? teriaknya.
Saya
terus menjilati klitorisnya dengan lebih cepat, dan sesaat kemudian dia
berteriak, ?Ahh.. Ahh.. Ahh..? tanda kalau dia sudah orgasme.
Kemaluannya sudah sangat basah oleh cairan kemaluannya.
Kemaluannya sudah sangat basah oleh cairan kemaluannya.
Bella
melenguh sebentar dan berkata, ?Ron, masukin dong, saya mau nih..!?
Saya bilang kalau saya belum pernah melakukan ini, dan takut kalau dia hamil.
Saya bilang kalau saya belum pernah melakukan ini, dan takut kalau dia hamil.
?Jangan
takut, saya baru saja selesai mens kok, jadi pasti nggak bakalan hamil..?
?Kamu di atas yah..!? kata saya.
?Ya udah, tiduran sana..!?
?Kamu di atas yah..!? kata saya.
?Ya udah, tiduran sana..!?
Saya
tiduran dan Bella duduk di atas saya dan mulai memasukkan kemaluan saya ke
vaginanya dengan perlahan. Wah, nikmat sekali.. ternyata begitu rasanya
berhubungan seks yang sesungguhnya. Bella mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya
dan kedua tangannya diangkat ke atas. Saya memegang kedua buah dadanya sambil Bella
terus bergoyang.
Beberapa
saat kemudian saya sudah tidak tahan lagi dan ejakulasi sambil memeluk tubuh Bella
erat-erat. Belum pernah saya merasakan kenikmatan seperti itu. Kami pun
berciuman dan kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan badan yang penuh
dengan keringat.
Di
kamar mandi saya menyabuni tubuh Bella dari atas ke bawah, dan hal yang sama
juga dia lakukan ke saya. Khusus untuk kemaluannya, saya memberikan perhatian
khusus dan dengan lembut menyabuni klitorisnya dan memasukkan jari saya untuk
membersihkan vaginanya yang basah oleh air mani saya. Kelihatan kalau Bella
sangat menikmati itu, dan kakinya pun dibuka lebar-lebar.
Selesai
mandi, kami kembali ke kamar dan membicarakan apa yang baru kami lakukan. Terus
terang saya tidak pernah berpikir untuk melakukan hubungan seks dengan Bella
secepat itu, karena kami belum lama kenal dan semuanya juga terjadi dengan
tiba-tiba. Bella bilang kalau sebenarnya dia suka dengan saya dari awal, dan
memang sudah mengharapkan untuk dapat melakukan ini dengan saya.
Setelah
kejadian itu, kami beberapa kali melakukan hubungan seks di mess sepulang dari
kantor. Karena di mess tidak ada pembantu (pembantu hanya datang di pagi hari
untuk membersihkan rumah atau mencuci baju), kami bebas melakukannya di luar
kamar baik di ruang tamu, halaman belakang dan juga kolam renang. Benar-benar
beberapa hari yang tidak dapat saya lupakan. Sayang hubungan kami tidak
berlanjut setelah saya kembali ke Jakarta karena jarak yang memisahkan kami.
Sebenarnya
saya pernah minta Bella untuk pindah kerja ke Jakarta, tapi dia tidak mau
dengan alasan orang tuanya tidak mengijinkan, karena dia anak satu-satunya.
Juga mungkin bagi Bella saya hanyalah salah satu pria yang lewat dalam
hidupnya.
Post a Comment