Cerita Dewasa Kisah ABG Muda Di Bawah Umur Yang Bohay
Cerita Dewasa Kisah ABG Muda Di Bawah Umur Yang Bohay
DominoQQ-Cerita Dewasa-Aku anak tunggal yang menjadi kesayangan kedua orang tuaku, perkenalkan namaku Amelia umurku masih 15 tahun, dan aku tinggal bersama kedua orangtuaku di komplek Jakarta, tapi karena kesibukannya orang tua jadi beliau jarang sekali di rumah, biar pembaca ada gambaran tentang diriku sedikit aku diskripsikan tinggiku 150 cm beratku 43 kg aku keturunan china jadi wana kulitku putih mulus.
Aku bisa di bilang kurang pergaulan karena setiap kemana aku selalu dibatasi oleh orang tuaku, aku punya teman beberapa saja dan kebanyakan itu cewek semua, jadi untuk bergaul pun aku agak susah dan pengetahuan untuk di kehidupan luar kurang apalagi tentang sex tidakk tahu sama sekali. Selebihnya bayangin aja sendiri betapa “kuper”nya aku ini. Ok, aku lanjutkan ceritaku.
Cerita Dewasa Kisah ABG Muda Di Bawah Umur Yang Bohay |
DominoQQ-Cerita Dewasa-Aku anak tunggal yang menjadi kesayangan kedua orang tuaku, perkenalkan namaku Amelia umurku masih 15 tahun, dan aku tinggal bersama kedua orangtuaku di komplek Jakarta, tapi karena kesibukannya orang tua jadi beliau jarang sekali di rumah, biar pembaca ada gambaran tentang diriku sedikit aku diskripsikan tinggiku 150 cm beratku 43 kg aku keturunan china jadi wana kulitku putih mulus.
Aku bisa di bilang kurang pergaulan karena setiap kemana aku selalu dibatasi oleh orang tuaku, aku punya teman beberapa saja dan kebanyakan itu cewek semua, jadi untuk bergaul pun aku agak susah dan pengetahuan untuk di kehidupan luar kurang apalagi tentang sex tidakk tahu sama sekali. Selebihnya bayangin aja sendiri betapa “kuper”nya aku ini. Ok, aku lanjutkan ceritaku.
Dirumahku
yang lumayan besar itu, hanya ada aku dan pembantu-pembantu ku. Yang 2 orang adalah
pembantu rumah tangga, yang satu bi yem, orangnya udah tua banget, sedang
satunya adalah cucunya yang berumur 1 tahun dibawah umurku, 13 thn,
panggilannya no, adalah kacungku.
Seorang
lagi adalah tukang kebunku yang sudah tua, pak mat, umurnya sudah sekitar 65
tahun, dan seorang lagi sopir papaku, namanya bang jun, umurnya sekitar 30
tahunan. Itulah isi rumahku saat orangtuaku tidak dirumah.
Pada
suatu hari, aku pulang dari sekolah, kedua orangtuaku udah bepergian keluar
negeri lagi untuk waktu yg tidak tentu. Sopirku minta ijin untuk pulang karena
ada suatu urusan, bi yem sepagian pergi dengan cucunya untuk menengok
saudaranya di tangerang selama 1 hari. Jadilah aku dan pak mat berdua aja.
Selesai
makan siang, aku duduk-duduk di halaman belakangku yang luas. Disana pak mat
sedang menyirami kebun. Iseng-iseng aku jalan-jalan didekat pak mat, dan kugoda
dia dengan menginjak selang airnya.
Bingung
karena air tidak keluar, dia lihat kebelakang da ketahuan bahwa selang airnya
sedang ku injak, setelah injakkan kulepas, pak mat mengarahkan air yang telah
menyembur tadi ke arahku sambil ketawa-tawa.
Tapi
apa yg terjadi, air membasahi tubuh dan kausku, pada saat itu aku hanya
mengenakan kaus panjang sebatas atas lutut, tanpa mengenakan bh, hanya celana
dalam aja. Kontan, bentuk tubuhku terlihat jelas dari balik kausku tsb. Buah
dadaku yg cukup besar untuk ukuran tubuh dan umurku itu terlihat jelas sekali
menantang, bayangkan, 32b dengan tinggiku yg hanya 147cm dan agak ceking, maklum,
bagaimana sih tubuh anak perempuan yg masih smp.
Tubuhku
yang masih sangat muda dan ranum belum tersentuh itu, dipandangi oleh pak mat
dengan melongo. Entah gimana mulanya, tahu-tahu pak mat telah mendekati ku dan
meremas buah dadaku, aku hanya bisa diam dan bengong krn aku tidak pernah
diperlakukan seperti itu sebelumnya.
Pak
mat adalah tukang kebun keluarga kami yg telah lama ikut keluargaku, bisa
dibilang, dia sudah ada sejak aku masih bayi. Jadi, keluarga kami sangat
mem-percayainya. Pak mat berkata
“non,
susu non besar juga yah…, enak nggak diginiin?” Sambil tangannya terus
meremas-remas susuku.
Aku
yg belum mengerti apa yg sedang dilakukannya menjawab
“agak
geli pak, tapi koq enak ya… Pak mat sedang mijitin aku yahh?” Tanyaku manja.
“iya.
Kan dari kecil pak mat yg ngerawat kamu. Mau nggak pa mat ajarin sesuatu?”
Tanyanya.
“ajarin
apa sih, pak?” Tanyaku polos.
“setiap
anak yang mau dewasa harus diajarin ini supaya nanti
nggak malu ama temen-temen kamu, mau nggak?” Desaknya.
“iya
deh” sahutku.
Tanpa
banyak bicara lagi, pak mat mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang
rumahku yg besar itu. Memang bilik untuk pegawai kami ada diujung belakang
rumahku. Setelah masuk kebiliknya, dia tutup pintunya lalu dikuncinya dari
dalam.
“non
tahu apa itu kont0l?” Pancingnya.
“apa
sih kont0l itu, pak mat. Koq aku nggak pernah dengar sih?” Tanyaku dengan wajah
serius.
Setelah
itu dia melepas seluruh pakaian dan celananya sampai telanjang bulat.
Aku
yang masih polos itu diam aja sambil memperhatikan dengan seksama, aku sama
sekali tidak mengerti bahwa aku akan mendapat pengalaman yg tak terlupakan
sampai sekarang. Setelah telanjang, dia menggenggam kont0lnya dan menunjukkan
padaku,
“nah,
ini adalah kont0l, non. Semua anak yg mau dewasa harus tahu ini. Bukan hanya
tahu tapi juga harus merasakannya. Coba non pegang, nanti aku ajarkan lagi”
ujarnya sambil gemetar menahan nafsu.
Aku
coba pegang kont0lnya yang besar itu, ya ampun aku hampir tak dapat memegangnya
dengan kedua tanganku.
“sekarang
coba kocokkan seperti ini” sambil memberi contoh.
Aku
laksanakan perintahnya, kukocok kont0lnya dengan gemas, habis makin lama makin
besar dan panjang sih.
“nah,
non pernah ngemut permen kan? Coba sekarang kau lakukan seperti itu pada
kont0lku” nadanya semakin bergetar.
Dia
berdiri disamping tempat tidurnya dan aku duduk disamping tempat tidurnya
sambil membimbing kont0l yg ada di genggamanku ke arah mulut ku yg mungil dan
merah itu.
Aku
masukkan kedalam mulutku dengan susah payah, besar sekali pikirku. Jadi
kujilati dulu kepala kont0lnya dengan seksama. Pak mat mendesah-desah sambil
mendongakkan kepalanya. Kutanya
“kenapa
pak, sakit ya, maafkan aku pak.”
“ah
nggak koq, malah enak sekali lho, terusin, terusin, jangan berhenti, nanti kalo
kau masukkan kedalam mulutmu, kont0l ku jangan terkena gigimu yah, terusin”
ujarnya sambil merem melek kenikmatan.
Aku
teruskan aksiku, aku jilatin kont0lnya mulai dari kepala kont0lnya sampai ke
pangkal batang, aku terusin ke buah pelirnya, semua aku jilatin seperti aku
jilatin permen kesukaan ku, sekarang aku coba untuk memasukkan kedalam mulutku
lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahku, aku mulai menyukai
ajarannya.
Pak
mat memegangi kepalaku dengan satu tangannya sambil memaju-mundurkan pantatnya,
seperti orang ngent0t. Sedang tangan satunya lagi meremas susuku sebelah kanan.
Gerakannya semakin lama semain cepat, akhirnya dia berkata
“aduh
non, sebentar lagi aku mau keluarin pejuh ku, nanti kau rasakan gimana rasanya
yah. Setelah itu harus kau telan” perintahnya.
Tapi
belum lama dia berkata itu, aku merasakan suatu cairan keluar dari kont0lnya,
rasanya aneh, kurasakan sekali lagi lalu kutelan dengan 2 kali telan karena
pejuhnya ternyata banyak sekali. Pada saat pejuhnya keluar, terdengar suara pak
mat menggeram keras dan panjang.
“
nnnnggghhh…….ggnnnnnhh….hhhkkkkhh…”
“aduh
non, enak sekali mulutmu itu. Kont0l pak mat enak nggak?” Tanyanya dengan
terputus-putus kepuasan. “mmmhh, enak pak. Pejuh nya juga enak, aku nggak
pernah makan seperti ini, ada lagi nggak pak?” Tanyaku kurang puas.
“sebentar
lagi non akan merasakan yag lebih enak dari tadi, mau nggak?” Tanyanya sambil
melepasi kaus dan celana dalamku.
Setelah
aku telanjang, dia tidurkan aku diatas ranjangnya, sambil susuku diremasnya
terus. Dia jilati seluruh tubuhku, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Dijilatinya pula seluruh bongkah susuku, disedotnya pentilku sampai aku gemetar.
Kakiku dan kedua pahaku yg mulus itu dibukanya sambil dielus-elus dengan satu
tangan masih di susuku.
Setelah
itu mem3kku dijilatin dengan lidahnya yg kasar. Wuihh rasanya nggak keruan,
geli banget deh, rasanya pengen pipis. Bukan hanya bibir mem3kku aja yg
dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk kelubang mem3kku, aku jadi
menggelinjang-gelinjang nggak terkontrol, wajahku merah sekali sambil terdongak
keatas.
Sementara
itu diapun naik ke atas ranjang sambil mengarahkan kont0lnya ke wajahku, aku
tahu apa yg diinginkannya, ku pegang kont0lnya yg sudah agak mengecil. Kusedot
lagi kont0lnya, masih ada sisa pejuhnya diujung kepala kont0lnya, kujilatin.
Jadi posisi ku ada dibawahnya sambil menjilati kont0lnya, dia ada diatas ku
sambil memasukkan lidahnya kelubang mem3kku.
Setelah
kont0lnya sudah keras dan panjang lagi, dan mem3kku sudah banjir dengan
ludahnya, dia cabut kont0lnya dari mulutku. Dia berbalik posisi, sekarang
wajahnya diatas wajahku, dan kont0lnya mengarah ke mem3kku. Pak mat berkata
“non
akan merasakan sakit sedikit, tapi setelah itu non akan merasakan kenikmatan yg
luar biasa. Non kuat menahan sakit kan?” Aku merasa tertantang dan menjawab
singkat
“kuat
pak”.
Setelah
itu dia mulai memasukkan kont0lnya yg besar dan panjang itu ke lubang mem3kku.
Pantatnya semakin didorong dan didorong, sampai aku merem menahan sakit dan
perih di mem3kku. Setelah itu dia gerakkan kont0lnya keluar dan masuk dimem3kku
yg masih sempit itu.
“wuah,
non, sempit betul mem3kmu, sampai sakit kont0lku dibuatnya, ini memang
rejekiku, dapat mem3k gadis sekecil dirimu, tak pernah terbayang dibenakku aku
akan menikmati tubuhmu, keperawananmu, mem3kmu yg sempit ini, ternyata ngent0t
dengan anak juragan lebih enak dari segalanya. Ooohhhh….mmhhh…aaahhh….” Pak mat
menggumam tak keruan.
Aku
mulai merasakan nikmat yg tak terkatakan, luar biasa enak sekali rasanya.
Secara naluri aku gerakkan pantatku ke kanan dan ke kiri, mengikuti gerakan
kont0lnya yg keluar masuk, wuihh tambah nikmat. Kulihat wajah pak mat yg sudah
tua dan kempot itu serasa menikmati sekali gesekkan kont0lnya dilubang mem3kku
itu.
Apabila
ada yang melihat kejadian itu, pasti mereka bakal mengira bahwa aku sedang
diperkosa oleh orang tua itu, karena kalau dilihat fisiknya, aku lebih cocok
jadi cucunya, umurnya udah 65thn, sedang umurku baru 14thn, wajahnya dan
tubuhnya udah keriput dan kempot,
Kulitnya
kasar dan hitam karena sering terbakar matahari, selain itu dia juga orang
pribumi. Sedang tubuhku yg masih muda ini, putih bak pualam, karena aku seorang
putri seorang boss, keturunan chinese, terawat bersih, kulitku mulus, wajah ku
yg imut ini cantik seperti anak orang jepang.
Sungguh
perpaduan yg sangat berbeda, tapi bila dilihat lebih dekat, ternyata si orang
tua itu tidak memperkosaku, tubuhnya yg hitam berada di atas tubuhku yang putih
mulus, bergoyang-goyang maju mundur,
Kepalanya
memperhatikan kont0lnya sendiri yang sedang keluar masuk dilubang mem3k seorang
anak kecil baru berusia 14 thn, anak juragannya sendiri, seorang anak keturunan
chinese, rupanya dia tidak habis pikir bagaimana untung nasibnya mendapat
kesempatan mencicipi tubuh anak juragannya yang masih perawan itu.
Selang
beberapa saat, pak mat mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku disuruhnya
nungging seperti anjing, dan dia menyodokkan kont0lnya dari arah belakang ke
mem3k ku. Nikmat sekali permainan ini pikirku.
“ennngghh…
Mmhh.. Mmmhh…” Desahnya tak keruan.
Belakangan
aku baru tahu bahwa pak mat telah menduda selama 7 tahun ditinggal istrinya
meninggal. Pantas saja dia melampiaskan nafsunya padaku, yang cocoknya jadi
cucunya itu.cerita panas sambil
menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, kalian
pasti tidak tahu bagaimana enaknya rasaku pada saat itu.
Selama
tubuhku dinikmatinya, aku telah mencapai puncak sampai 4 kali, sampai lemas
tubuhku dibuatnya. Tapi pak mat tidak mau tahu, dia tetap menggarap tubuhku
dengan nikmat. Tidak kurang dari 15 menit di genjot tubuhku dari belakang
seperti itu, setelah itu dia cepat-cepat lepas kont0lnya dari mem3kku dan
memasukkan kemulutku sambil mengerang keras. Aku tahu apa yg diinginkannya, aku
sedot keras kont0lnya, pejuhnya muncrat didalam mulutku berulang-ulang, banyak
sekali.
“crottt,
croooth.., crooootttthh…” Hampir penuh oleh pejunya mulutku dibuatnya.
Aku
sedot lagi sampai habis, wah enak sekali, aku makin terbiasa makan pejuhnya,
dan rasanya tambah terasa nikmat. Terutama aku sangat suka melihat reaksi nya
saat pejuhnya keluar. Aku merasa mem3kku agak membengkak akibat disodok oleh
kont0l pak mat yg besar itu.
Setelah
istirahat beberapa menit, dia bertanya padaku
“gimana
non? Enak kan?”,
“enak
sekali pak, rasanya nikmat sekali, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata”
sahutku.
“kapan-kapan
ajarkan aku lagi ya, pak? Boleh kan?” Tanyaku polos, pak mat terkejut
“wah,
non pengen lagi yah? Boleh, boleh, kapan saja non mau, panggil saja pak mat.
Tapi non jangan bilang siapa-siapa ya. Nanti aku tak bisa mengajarkan non yg
lain lho.”
Dalam
hati pak mat berpikir, wah, lumayan juga kalo aku bisa menikmati tubuhnya
setiap hari, aku bisa jadi muda lagi, nih.
Sambil
memandangiku dan tubuhku, dia berkata dalam hati, tak pernah terbayangkan
olehku bakal bisa mendapatkan keperawanan dan menikmati tubuh non-ku, anak juraganku
sendiri, padahal aku tahu dia dari kecil.
Ternyata
nikmat juga tubuhnya yg mungil ini, tahu gini sudah dari umur 12 dulu
seharusnya kunikmati tubuhnya. Udah putih, mulus, tanpa cacat sedikitpun bak
pualam, wajahnya yg cantik mungil, mulutnya yg kecil dan selalu merah, hmmm,
ternyata enak juga ngent0t dengan anak kecil, apalagi keturunan chinese,
kaya’an nya lebih hot deh, membuat kont0lku jadi lebih muda dan segar saja,
pikirnya. Setelah berpakaian, aku kembali kekamarku dan tertidur kelelahan.
Setelah
kejadian hari itu, aku sering di ent0t pak mat, dimana saja, di kamarnya,
dikamarku sendiri, diruang tamu, digudang, di dapur, bahkan di kamar mandi
sekalipun, pokoknya dimana saja dan dimana ada kesempatan, pak mat tidak
menyia-nyiakan tubuhku yg mungil itu.
Dan
aku semakin lama semakin ketagihan kont0lnya. Akhir-akhir ini aku baru sadar
bahwa aku telah menyerahkan keperawananku, tubuhku dan segalanya kepada tukang
kebunku sendiri. Apalagi orangnya udah tua agak peyot, tapi kont0lnya masih
boleh juga.
Sejak
saat itu, aku jadi ketagihan dan ingin merasakan kont0l-kont0l orang lain,
tidak pandang bulu. Aku bahkan lebih terangsang dengan orang dari kalangan yang
bukan orang berada.
Entah
kenapa aku lebih suka memberikan tubuhku yang masih muda dan mungil ini untuk
dinikmati mereka, rasanya ada sesuatu didalam tubuhku yang membuatku lebih
terangsang. Mungkin karena pengalaman pertamaku dengan tukang kebunku sendiri,
kali.
Post a Comment