Cerita Dewasa Nafsu Bu Guru Jenny Yang Cantik
Cerita Dewasa Nafsu Bu Guru Jenny Yang Cantik
Cerita Dewasa Nafsu Bu Guru Jenny Yang Cantik |
DominoQQ-Cerita Dewasa-Waktu itu aku masih kelas dua, di salah satu
SMA Negeri di Bandung. Aku termasuk salah satu siswa dengan segudang kegiatan.
Dari mulai aktif di OSIS, musik, olah raga, sampai aktif dalam hal
berganti-ganti pacar. Tapi satu hal yang belum pernah kulakukan saat itu
hubungan kelamin Sering kali aku berkhayal sedang berhubungan badan dengan
salah satu wanita yang pernah menjadi pacarku. Tapi aku tidak punya keberanian
untuk meminta, mengajak ataupun melakukan itu. Mungkin karena cerita sahabatku
yang terpaksa menikah karena telah menghamili pacarnya dan sekarang hidupnya
hancur lebur. Itu mungkin yang bikin kutakut, setengah mati. Tapi aku menyukai
rasa takut itu, bukankah rasa takut itu yang bisa menjauhkan aku dari perbuatan
dosa.
Suatu saat, datang gerombolan guru praktek dari IKIP Bandung yang akan menggantikan guru kami untuk beberapa minggu. Salah satu dari guru praktek itu bernama Jenny. Dia begitu cantik, ah bukan… bukan cantik… tapi dia sempurna. Peduli setan dengan matematika yang diajarkannya, aku hanya ingin menikmati wajahnya, memeluk tubuhnya yang tinggi semampai, mengecup bibirnya, dan… aku pun berkhayal sangat jauh, tapi semua itu tidak mungkin. Dengan pacarku yang seumur denganku saja, aku tidak berani, apalagi dengan Jenny.
Suatu saat, datang gerombolan guru praktek dari IKIP Bandung yang akan menggantikan guru kami untuk beberapa minggu. Salah satu dari guru praktek itu bernama Jenny. Dia begitu cantik, ah bukan… bukan cantik… tapi dia sempurna. Peduli setan dengan matematika yang diajarkannya, aku hanya ingin menikmati wajahnya, memeluk tubuhnya yang tinggi semampai, mengecup bibirnya, dan… aku pun berkhayal sangat jauh, tapi semua itu tidak mungkin. Dengan pacarku yang seumur denganku saja, aku tidak berani, apalagi dengan Jenny.
Singkat
cerita, aku melaju dengan motorku. Hari sudah sore aku harus cepat sampai di
rumah. Dalam perjalanan kulihat Ibu Jenny. Aku memberanikan diri
menghampirinya. Setelah sedikit berbasa-basi dia bercerita bahwa dirinya baru
saja pindah kost dan tempat kost yang sekarang letaknya tepat di tengah-tengah
antara sekolahku dengan rumahnya. Sehingga setiap sore aku mengantarkannya ke
tempat kost-nya. Kejadian itu berlangsung setiap hari selama satu minggu lebih.
Kami berdua mulai akrab, bahkan nantinya terlalu akrab.
Seperti
biasanya, aku mengantarkan Ibu Jenny pulang ke kost-nya. Anehnya saat itu, dia
tidak ingin langsung pulang tapi mengajakku jalan-jalan di pertokoan di daerah
Alun-Alun Bandung. Setelah puas kami pun pulang menuju ke kost Ibu Jenny. Dan
ketika kupamit Ibu Jenny memegang tanganku dan…
“Jangan dulu pulang, dong!” Ibu Jenny menahanku, tapi memang inilah yang selama ini kuharapkan.
“Udah malam Bu, takut entar dimarahi…” Perkataanku terhenti melihat dia menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya yang kecil.
“Jangan panggil aku Ibu Jenny, coba tebak berapa umurku?” ternyata umurnya terpaut lima tahun dengan umurku yang saat itu 17 tahun.
“Panggil aku Jenny.” Aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Sini yuk, aku punya baju baru yang akan aku pamerkan kepadamu.”
Ditariknya tanganku menuju kamarnya, jantungku mulai berdetak kencang.
“Jangan dulu pulang, dong!” Ibu Jenny menahanku, tapi memang inilah yang selama ini kuharapkan.
“Udah malam Bu, takut entar dimarahi…” Perkataanku terhenti melihat dia menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya yang kecil.
“Jangan panggil aku Ibu Jenny, coba tebak berapa umurku?” ternyata umurnya terpaut lima tahun dengan umurku yang saat itu 17 tahun.
“Panggil aku Jenny.” Aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Sini yuk, aku punya baju baru yang akan aku pamerkan kepadamu.”
Ditariknya tanganku menuju kamarnya, jantungku mulai berdetak kencang.
Sesampainya
di kamar, dia menyuruhku duduk di depan televisi yang memperlihatkan pahlawan
kesayanganku, McGyver. Jenny kemudian menghampiri lemari pakaian di samping
televisi.
“Aku punya tiga buah baju baru, coba kamu nilai mana yang paling bagus.”
Kujawab dengan singkat, “OK!” lalu kembali aku menonton McGyver kesayanganku. Walaupun mataku tertuju ke pesawat televisi, tapi aku dapat melihat dengan jelas betapa dia dengan santainya membuka baju seragam kuliahnya, jantungku berdebar keras. Jenny hanya menyisakan BH berwarna hitam dan celana dalam hitam. Dia melakukan gerakan seolah sedang mencari pakaian di tumpukan bajunya yang tersusun rapih di dalam lemari.
“Aku punya tiga buah baju baru, coba kamu nilai mana yang paling bagus.”
Kujawab dengan singkat, “OK!” lalu kembali aku menonton McGyver kesayanganku. Walaupun mataku tertuju ke pesawat televisi, tapi aku dapat melihat dengan jelas betapa dia dengan santainya membuka baju seragam kuliahnya, jantungku berdebar keras. Jenny hanya menyisakan BH berwarna hitam dan celana dalam hitam. Dia melakukan gerakan seolah sedang mencari pakaian di tumpukan bajunya yang tersusun rapih di dalam lemari.
“Aku
tidak bisa menemukan baju baruku, kemana ya?” Aku hanya terdiam pura-pura
menonton TV, tapi pikiranku tertuju kepada belahan pantat yang hanya tertutup
kain tipis. Sesekali dia membalikkan tubuhnya sehingga aku bisa melihat dua
buah benda yang menggunung di balik BH-nya. Akhirnya dia mengenakan gaun tidur
berwarna pink yang sangat tipis, Lalu dia menghampiriku, dan kami berdua duduk
berhadapan.
“Kamu
kenapa, kok pucat”, aku terdiam.
“Kamu takut ya?” Aku tetap terdiam.
“Aku tau kamu suka aku.” Aku terdiam.
“Hey, ngomong dong.” Aku tetap terdiam.
Dalam kediamanku selama itu aku menyimpan sesuatu di dadaku yang berdetak sangat kencang dan keras serasa ingin meledak ketika dia menempelkan bibir mungilnya ke bibirku. Dia melumat bibirku, sedikit buas tapi mesra. Aku mulai memberanikan diri untuk membalasnya. Kugerakkan bibirku dan kulumat kembali bibirnya. Tak lama kemudian, telapak tangan Jenny yang hangat meraih pergelangan tanganku. Dibawanya tanganku ke arah buah dadanya. Jantungku saat itu sangat tidak karuan. Kuremas buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi tidak juga terlalu kecil, tapi aku dapat merasakan betapa kencangnya kedua gunung surga itu. Lidah kami pun mulai bermain.
“Kamu takut ya?” Aku tetap terdiam.
“Aku tau kamu suka aku.” Aku terdiam.
“Hey, ngomong dong.” Aku tetap terdiam.
Dalam kediamanku selama itu aku menyimpan sesuatu di dadaku yang berdetak sangat kencang dan keras serasa ingin meledak ketika dia menempelkan bibir mungilnya ke bibirku. Dia melumat bibirku, sedikit buas tapi mesra. Aku mulai memberanikan diri untuk membalasnya. Kugerakkan bibirku dan kulumat kembali bibirnya. Tak lama kemudian, telapak tangan Jenny yang hangat meraih pergelangan tanganku. Dibawanya tanganku ke arah buah dadanya. Jantungku saat itu sangat tidak karuan. Kuremas buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi tidak juga terlalu kecil, tapi aku dapat merasakan betapa kencangnya kedua gunung surga itu. Lidah kami pun mulai bermain.
Tiba-tiba
dia mendorongku, terus mendorongku sehingga aku telentang di atas karpet
kamarnya. Aku hanya menurut dan tak bergerak. Jenny membuka baju tidurnya yang
tipis. Kali ini dia tidak berhenti ketika hanya BH dan CD-nya saja yang melekat
di tubuhnya, tapi BH-nya kemudian terjatuh ke karpet. Belum sempat aku
bergerak, Jenny menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku, buah dadanya yang sangat
keras menindih dadaku.
“Kamu
suka, ya?” aku mengangguk. Aku tak kuasa menahan diri, ketika aku mengangkat
kepalaku untuk melumat bibirnya kembali, dia menahan kepalaku, aku heran. “Ke..
ke… kenapa Lis?” kataku terbata-bata. Dia hanya tersenyum, lalu dengan
santainya dia memanjat turun tubuhku. Aku hanya terdiam, aku tidak berani
bergerak. Aku bagaikan seorang prajurit yang hanya bergerak berdasarkan komando
dari Jenny. Dia mulai membelai pahaku dan sedikit mempermainkan selangkanganku.
Sesekali dia menciumi celana seragam abu-abuku tepat pada bagian batang
kejantananku. Aku memejamkan mata, aku pasrah, “Aku… aku… ah…!”
Aku
membiarkannya, ketika Jenny mulai membuka celana seragamku, mulai dari ikat pinggangku
dan berlanjut dengan menyingkapkan CD-ku. Dia meraih batang kemaluanku dengan
mesranya.
“Ah… crot… crot… crot…!” Aku tak kuasa menahan diriku ketika bibirnya yang mungil menyentuh kepala kemaluanku. Aku malu, malu setengah mati.
“Tenang, itu biasa kok.”
Senyumnya membuat rasa maluku hilang, senyum dari wajah sang bidadari itu membuat keberanianku muncul, “Ya aku berani, aku nekat!”
“Ah… crot… crot… crot…!” Aku tak kuasa menahan diriku ketika bibirnya yang mungil menyentuh kepala kemaluanku. Aku malu, malu setengah mati.
“Tenang, itu biasa kok.”
Senyumnya membuat rasa maluku hilang, senyum dari wajah sang bidadari itu membuat keberanianku muncul, “Ya aku berani, aku nekat!”
Aku
menarik kepalanya dan membalikkan tubuhku, sehingga aku berada tepat di
atasnya. Dia sedikit kaget, tapi hal itu membuat aku suka dan makin berani. Aku
beranjak ke bawah, kubuka CD-nya. Saat itu yang ada dipikiranku hanya satu, aku
harus mencontoh film-film biru yang pernah kutonton.
“Kamu
mulai nakal, ya.”
“Ibu guru tidak suka.”
Aku tak memperdulikan candanya. Kuturunkan CD-nya perlahan, kulihat sekilas rumput kecil yang menutupi celah surganya. Seketika kucumbu dan kumainkan lidahku di celah surga itu. Tangan kananku terus menarik CD-nya sampai ke ujung kakinya dan kulempar entah jatuh di mana. Aku menghentikan sejenak permainan lidahku, kuangkat pinggul yang indah itu dan kugendong dia menuju ke tempat tidur yang terletak tepat di belakang kami berdua. Kuletakkan tubuh semampai dengan tinggi 173cm itu tepat di pinggir tempat tidur. Aku kemudian berjongkok, dan kembali memainkan lidahku di sekitar celah surganya, bahkan aku berhasil menemukan batu kecil di antara celah itu yang setiap kutempelkan lidahku dia selalu mengerang, mendesah, bahkan berteriak kecil.
“Ibu guru tidak suka.”
Aku tak memperdulikan candanya. Kuturunkan CD-nya perlahan, kulihat sekilas rumput kecil yang menutupi celah surganya. Seketika kucumbu dan kumainkan lidahku di celah surga itu. Tangan kananku terus menarik CD-nya sampai ke ujung kakinya dan kulempar entah jatuh di mana. Aku menghentikan sejenak permainan lidahku, kuangkat pinggul yang indah itu dan kugendong dia menuju ke tempat tidur yang terletak tepat di belakang kami berdua. Kuletakkan tubuh semampai dengan tinggi 173cm itu tepat di pinggir tempat tidur. Aku kemudian berjongkok, dan kembali memainkan lidahku di sekitar celah surganya, bahkan aku berhasil menemukan batu kecil di antara celah itu yang setiap kutempelkan lidahku dia selalu mengerang, mendesah, bahkan berteriak kecil.
Tangan
kiriku ikut bermain bersama lidahku, dan tangan kananku membersihkan sisa air
mani yang baru saja keluar. Wow… batang kejantananku sudah keras lagi. Ketika
aku sedang asyik bermain di celah surganya, dia menarik kepalaku. “Buka celana
kamu, semuanya…!” Aku menurut dan kembali menindih tubuhnya. Setelah kepala
kami berdekatan dia mencium bibirku sekali dan kemudian dia tersenyum, hanya
saat itu matanya sudah sayu, tidak lagi bulat penuh dengan cahaya yang sangat
menyilaukan.
Dia
mengangkat kepalanya disertai tangan kananya meraih batangku dan mengarahkannya
ke lubang kemaluannya. Tapi ketika batangku menyentuh bibir lubang kemaluannya,
“Crot… cret… creeett…!” Kembali aku meraih puncakku, dia pun tersenyum. Hanya
saat itu aku tidak lagi malu, yang ada dipikiranku hanyalah aku ingin bisa
memuaskannya sebelum orgasmeku yang ketiga. Aku heran setelah orgasme yang
pertama ini batang kejantananku tidak lagi lemas, kubiarkan Jenny
mengocok-ngocok batanganku, dengan hanya melihat garis wajah milik sang
bidadari di depanku dan juga membelai rambutnya yang hitam legam, aku kembali
bernafsu.
“Pelan-pelan
aja tidak usah takut.” Dia berbisik dan tersenyum padaku. Tak karuan perasaanku
saat itu, apalagi ketika kepala kemaluanku dioles-oleskannya ke bibir
kemaluannya. Tangannya yang kecil mungil itu akhirnya menarik batang kemaluanku
dan membimbingnya untuk memasuki lubang kewanitaannya.
“Bles… sss… sek!” Batangku sudah seratus persen tertanam di lubang surganya. Rasa percaya diriku semakin meningkat ketika aku menyadari bahwa aku tidak lagi mengalami orgasme. Aku mulai menarik pinggulku sehingga kemaluanku tertarik keluar dan membenamkannya lagi, terus menerus berulang. Keluar, masuk, keluar, masuk, keluar, masuk begitu seterusnya.
“Bles… sss… sek!” Batangku sudah seratus persen tertanam di lubang surganya. Rasa percaya diriku semakin meningkat ketika aku menyadari bahwa aku tidak lagi mengalami orgasme. Aku mulai menarik pinggulku sehingga kemaluanku tertarik keluar dan membenamkannya lagi, terus menerus berulang. Keluar, masuk, keluar, masuk, keluar, masuk begitu seterusnya.
“Oh
Dig…!” Dia mulai memanggil nama akrabku, aku dipanggil Jedig oleh
sahabat-sahabatku. Selama ini Jenny hanya memanggil nama asliku seperti yang
tertera di dalam absen kelasku. “Dig, terus… kamu mulai pintar…” Aku tak
peduli, aku terus bergerak naik turun. Aku merasakan batang kemaluanku yang
basah oleh cairan dari lubang surga milik Jenny. Naik dan turun hanya itu yang
kulakukan. Sesekali aku mencium bibirnya, sesekali tanganku mempermainkan bibir
dan buah dadanya.
“Ah…
ah… ah, ah… oh!” Nafasnya memburu.
“Ah Dig… ah… ah… ooowww!” Dia berteriak kecil, matanya sedikit melotot dan kemudian dia kembali tersenyum. Aku terdiam sejenak, aku heran kenapa dia melakukan itu. Yang kuingat, saat itu batang kemaluanku serasa disiram oleh cairan hangat ketika masih ada di dalam lubang kemaluannya. “Ntar dulu ya Jedig Sayang.” Dia mengangkat tubuhnya sehingga kemaluanku terlepas, aku menahan tubuhnya. Aku tak ingin kemaluanku terlepas aku masih ingin terus bermain. “Eit… sabar dong, kita belum selesai kok.” Kulihat dirinya memutar tubuhnya kemudian nungging di depan mataku. Aku sangat mengerti apa yang harus kulakukan, ya… seperti di film-film itu.
“Ah Dig… ah… ah… ooowww!” Dia berteriak kecil, matanya sedikit melotot dan kemudian dia kembali tersenyum. Aku terdiam sejenak, aku heran kenapa dia melakukan itu. Yang kuingat, saat itu batang kemaluanku serasa disiram oleh cairan hangat ketika masih ada di dalam lubang kemaluannya. “Ntar dulu ya Jedig Sayang.” Dia mengangkat tubuhnya sehingga kemaluanku terlepas, aku menahan tubuhnya. Aku tak ingin kemaluanku terlepas aku masih ingin terus bermain. “Eit… sabar dong, kita belum selesai kok.” Kulihat dirinya memutar tubuhnya kemudian nungging di depan mataku. Aku sangat mengerti apa yang harus kulakukan, ya… seperti di film-film itu.
Aku
mendekatinya dengan batang kemaluanku yang sudah siap menghunus lubang
kemaluannya. Aku mencoba memasukannya, tapi aku mengalami kesulitan. Satu, dua,
ya dua kali aku gagal memasukan batangku. Akhirnya dia menggunakan tangan
mungilnya untuk membimbing batangku. “Blesss…” Batangku masuk dengan perlahan.
Berbeda dengan tadi, sekarang aku tidak lagi naik turun tetapi maju mundur.
Kami berdua mendesah. Nafas kami saling memburu. Terus dan terus lagi. “Ah… oh…
uh… terus Dig…, ah… oooww!” Kembali dia berteriak kecil, saat ini aku mengerti,
setiap kali dia berteriak pasti kemudian dia merubah posisinya. Benar saja
posisi kami kembali seperti posisi awal. Dia telentang di bawah dan aku
menindihnya di atas. Aku tidak lagi memerlukan tangan mungilnya untuk
membimbingku. Aku sudah bisa memasukan batang kemaluanku sendiri tepat menuju
lubang surga yang sesekali beraroma harum bunga itu.
Kembali
aku melakukan naik dan turun. Kali ini aku menjadi siswa yang benar-benar
aktif, tidak hanya di sekolah tapi di ranjang. Kuangkat kaki kanannya, kujilati
betisnya yang tanpa cacat itu sambil terus menggerakan pinggulku.
Beberapa
saat kemudian, aku merasakan darahku mengalir dengan keras, ada sesuatu di
dalam tubuhku yang siap untuk meledak. Gerakanku semakin kencang, cepat, dan
tidak teratur.
“Terus Dig, lebih cepat lagi… terus lebih cepat lagi Dig, terus.”
Gerakanku semakin cepat. Kami berdua sudah seperti kuda liar yang saling kejar-mengejar sehingga terdengar suara nafas yang keras dan saling sambut menyambut.
“Terus Dig, terus… ah… uh… oh…!”
“Oban sayang… ah… dig… dig… dig… aaoowww!”
“Terus Dig, lebih cepat lagi… terus lebih cepat lagi Dig, terus.”
Gerakanku semakin cepat. Kami berdua sudah seperti kuda liar yang saling kejar-mengejar sehingga terdengar suara nafas yang keras dan saling sambut menyambut.
“Terus Dig, terus… ah… uh… oh…!”
“Oban sayang… ah… dig… dig… dig… aaoowww!”
Saat
ini teriakannya sangat keras dan kulihat matanya sedikit melotot dan giginya
terkatup dengan sangat keras. Kemudian dia terjatuh.
“Dig cepetan ya sayang…!”
“Aku capek.”
Aku tak bisa berhenti menggerakan tubuhku, sepertinya ada suatu kekuatan yang mendorong dan menarik pinggulku.
“Ah… oh… Ufff… aaah…!”
“Crot… cret… cret…!”
Muncratlah air kenikmatan itu dari tubuhku. Aku terjatuh di sampingnya, aku puas! Dia tersenyum padaku dan memelukku, dia menaruh kepalanya di dadaku. Setelah mengecup bibirku kami berdua pun tertidur pulas.
“Dig cepetan ya sayang…!”
“Aku capek.”
Aku tak bisa berhenti menggerakan tubuhku, sepertinya ada suatu kekuatan yang mendorong dan menarik pinggulku.
“Ah… oh… Ufff… aaah…!”
“Crot… cret… cret…!”
Muncratlah air kenikmatan itu dari tubuhku. Aku terjatuh di sampingnya, aku puas! Dia tersenyum padaku dan memelukku, dia menaruh kepalanya di dadaku. Setelah mengecup bibirku kami berdua pun tertidur pulas.
Beberapa
bulan setelah percintaanku dengan Ibu Jenny… Perpisahaan pun dimulai, setelah
aku memainkan beberapa lagu di panggung perpisahaan untuk menandakan
berakhirnya masa kerja praktek mahasiswa-mahasiswa IKIP di sekolahku. Kulihat
mereka menaiki bus bertuliskan IKIP di pinggirnya. Aku mencari Jenny, bidadari
yang merenggut keperjakaanku.
“Jenny… hey…!” Jenny menengok dan matanya melotot.
“Ups… Ibu Jenny!” Aku lupa, dia kan guruku.
“Sampai ketemu lagi ya, jangan lupa belajar!” sambil menaiki tangga bus dia menyerahkan surat padaku. Aku langsung membaca dan tak mengerti apa maksud dari tuJennyn itu.
“Jenny… hey…!” Jenny menengok dan matanya melotot.
“Ups… Ibu Jenny!” Aku lupa, dia kan guruku.
“Sampai ketemu lagi ya, jangan lupa belajar!” sambil menaiki tangga bus dia menyerahkan surat padaku. Aku langsung membaca dan tak mengerti apa maksud dari tuJennyn itu.
Akhirnya
bus itu pergi dan saat itulah saat terakhir aku melihatnya. Aku tak akan pernah
lupa walaupun hanya sekali aku melakukannya dengan Jenny. Tapi itu sangat
berbekas. Aku selalu merindukannya. Bahkan aku selalu berkhayal aku ada di
dekat dia setiap aku dekat dengan perempuan. Sekarang ketika aku sudah duduk di
bangku kuliah aku baru mengerti apa arti dari surat Jenny
Related Posts
Cerita Dewasa Gadis Montok
http://keepokuy.blogspot.co.id/2018/03/cowoknya-sih-biasa-biasa-aja-tapi-cewek.html
ReplyDeletehttp://keepokuy.blogspot.co.id/2018/03/iseng-masukin-kepala-ke-folding-door.html
http://keepokuy.blogspot.co.id/2018/03/kuat-banget-udah-pacaran-dan-nikah.html
PELANGI99
ReplyDeleteBinggung Cari Situs Kartu Online Terpecaya ?? !! Buruan Gabung Bersama Kami Di pelangiasik.com. Rating Kemenangan Terbesar Dengan Bonus Bonus Menarik Yang Siap Menemanimu Bermain. Dengan Hanya Minimal Deposit 25000 Saja Bosku. ^_^
Silahkan Gabung Dengan Kami !!
Silahkan kunjungi Dan Join Link Resmi Kami !
www.indopelangi99.com
www.pelangi99.net
www.pelangiasik.com
Dan Kami Telah Mempersiapkan 8 Games Seru Yang Dapat Anda Mainkan Dalam 1 User Id !!
#BandarQ #AduQ #Domino99 #BandarPoker #Poker
#CapsaSusun #Sakong # Dan Bandar66{NEW GAMES}
www.pelangiasik.com
???? " ? www,sahabatpk,com ? " ????
ReplyDelete====================================
DAFTARKAN DIRI ANDA SEKRANG JUGA
ROLLINGAN 0.5%
REFERRAL 15%
------------------------------------**
Layanan Livechat 24 jam dengan CS yang Responsive, Ramah dan Profesional
Rasakan Sensasi Bermain SAKONG online hanya disini
---------------------------------------**
MAINKAN SEKARANG JUGA
DAFTAR >> DEPOSIT >> MAIN >> WITHDRAW
#AgenBandarQ #AgenSakong #Agenjudionline #Agencapsa #judionline #carimodal #AduQ #Capsasusun #AgenPoker #Bandar66
Situs Judi Online Terpecaya se Indonesia Hanya Ada Di Sini
ReplyDeleteSAHABATDOMINO
SAHABATDOMINO MEMILIKI PROMO TERBARU SAAT INI :
1. Bonus Rolling 0,5% (SETIAP HARI SENIN)
2. Bonus Refferal 20% ( SECARA OTOMATIS )
3. Minimal Deposit & Withdraw Hanya Rp. 20.000,-
Dengan 1 User ID Anda Sudah Dapat Bermain 8 GAME Sekaligus
1. POKER
2. BANDAR POKER
3. CAPSA SUSUN
4. ADU Q
5. DOMINO QQ
6. BANDAR Q
7. SAKONG
8. BANDAR66
Segera Daftarkan Diri Anda juga !!
Link artenatif kami:
* pusatdomino.com
* murnidomino.com
* slotdomino.com
Untuk informasi Lebih Lengkap, Silakan Hub. Cs kami Di :
LIVECHAT : www.slotdomino.com
WHATSAPP : +6285974599065
PIN BB : 2BE2DD7E
PIN BB : DBFDDEFE
Situs Judi Online Terpecaya se Indonesia Hanya Ada Di Sini
ReplyDeleteSAHABATDOMINO
SAHABATDOMINO MEMILIKI PROMO TERBARU SAAT INI :
1. Bonus Rolling 0,5% (SETIAP HARI SENIN)
2. Bonus Refferal 20% ( SECARA OTOMATIS )
3. Minimal Deposit & Withdraw Hanya Rp. 20.000,-
Dengan 1 User ID Anda Sudah Dapat Bermain 8 GAME Sekaligus
1. POKER
2. BANDAR POKER
3. CAPSA SUSUN
4. ADU Q
5. DOMINO QQ
6. BANDAR Q
7. SAKONG
8. BANDAR66
Segera Daftarkan Diri Anda juga !!
Link artenatif kami:
* pusatdomino.com
* murnidomino.com
* slotdomino.com
Untuk informasi Lebih Lengkap, Silakan Hub. Cs kami Di :
LIVECHAT : www.slotdomino.com
WHATSAPP : +6285974599065
PIN BB : 2BE2DD7E
PIN BB : DBFDDEFE
Situs Judi Online Terpecaya se Indonesia Hanya Ada Di Sini
ReplyDeleteSAHABATDOMINO
SAHABATDOMINO MEMILIKI PROMO TERBARU SAAT INI :
1. Bonus Rolling 0,5% (SETIAP HARI SENIN)
2. Bonus Refferal 20% ( SECARA OTOMATIS )
3. Minimal Deposit & Withdraw Hanya Rp. 20.000,-
Dengan 1 User ID Anda Sudah Dapat Bermain 8 GAME Sekaligus
1. POKER
2. BANDAR POKER
3. CAPSA SUSUN
4. ADU Q
5. DOMINO QQ
6. BANDAR Q
7. SAKONG
8. BANDAR66
Segera Daftarkan Diri Anda juga !!
Link artenatif kami:
* pusatdomino.com
* murnidomino.com
* slotdomino.com
Untuk informasi Lebih Lengkap, Silakan Hub. Cs kami Di :
LIVECHAT : www.slotdomino.com
WHATSAPP : +6285974599065
PIN BB : 2BE2DD7E
PIN BB : DBFDDEFE
SPESIAL PROMO UNTUK MEMBER SETIA SAHABATKARTU
ReplyDelete==============================================
- Proses Deposit & Withdraw Hanya 2 Menit
- Minimal DP & WD Cuma Rp. 20.000,
- Dapatkan BONUS 0.5% Setiap Senin
- KOMISI DARI SAHABATKARTU 15%
- 100% ADMIN + 100% FAIR PLAY
- JACKPOT HARIAN HINGGA PULUHAN JUTA RUPIAH
============================================
IKUT EVENT DI SAHBATKARTU DENGAN PROGAM REFERRAL
Dapatkan Bonus Referral 20% Seumur Hidup
NB : Semakin Banyak Teman Yg Anda Ajak
Semakin Banyak Juga " BONUS " Yang Anda Dapatkan
=================================================
<<< DAFTAR + DEPOSIT + MAIN + WITHDRAW >>>
Buktikan Sendiri Dan Rasakan Serunya Bergabung Di Sahabatkartu
LiveChat : Sahabatkartu.biz
Whatsapp : +85581734028
PIN BB : 2BCDBEE2
KINI Telah HADIR GAME BARU Di Situs SLOTDOMINO YANG TAK KALAH SERUNYA DENGAN GAME DOMINOQQ
ReplyDeleteDOWNLOAD di Smartphone kesayangan anda sekarang juga !!
1 User ID dengan 8 jenis games dalam nya
- Bonus Rollingan 0,5%
- Bonus Referal 20%
HUBUNGI KAMI DI :
LIVECHAT : SLOTDOMINO.com
W.A : +6285974599065
PIN BB : 2BE2DD7E
PIN BB : DBFDDEFE
Yuk Buruan ikutan bermain di website http://sahabatkartu.biz
ReplyDeleteSekarang SAHBATKARTU Memiliki Game terbaru Dan Ternama loh...
=> Bonus Refferal 15%
=> Bonus Turn Over 0,5%
=> Minimal Depo 20.000
=> Minimal WD 20.000
=> 100% Member Asli
=> Pelayanan DP & WD 24 jam
=> Livechat Kami 24 Jam Online
=> Bisa Dimainkan Di Hp Android
=> Di Layani Dengan 4 Bank Terbaik
=> 1 User ID 8 Permainan Menarik
Ayo gabung sekarang juga hanya dengan
mengklick AGEN SAHABATKARTU TERBAIK