Cerita Dewasa Pijatan erotis Bella yang membuat terangsang
Cerita Dewasa Pijatan erotis Bella yang membuat terangsang
Cerita Dewasa Pijatan erotis Bella yang membuat terangsang |
DominoQQ-Cerita Dewasa-Tidak ada yang harus kukerjakan hari itu dan kuputuskan pergi belanja soft drink dan snacks ke super market yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumahku. Mobilku terpaksa kuparkir melintang dibelakang mobil lain, karena penuhnya tempat parkir.
Inilah yang sering tidak diperhitungkan oleh para developer, bangunan dibuat sebesar-besarnya tapi fasilitas parkir tidak dipikirkan. Sebenarnya mereka mengharapkan customer banyak datang enggak sih?
Selesai
belanja aku mengantri agak lama untuk membayar belanjaanku. Kemudian aku
kembali ke tempat parkir mengambil mobilku. Tanpa harus terburu-bur perlahan
kujalankan mobil keluar berbelok ke kiri meninggalkan tempat parkir super
market yang penuh sesak itu.
Tidak
berapa jauh dari super market tadi aku melihat papan nama Panti Pijat SR! Aku
sedang santai jadi apa salahnya mampir menyegarkan tubuh sedikit, pikirku
sambil membelokkan mobilku ke halaman parkir yang cukup lega karena hanya satu
dua mobil yang terparkir di sana ditambah beberapa sepeda motor.
Seorang wanita paruh baya menyambutku dengan tersenyum manis,
Mau pijat mas, silahkan masuk Aku masuk dan disodori album dengan beberapa foto
beberapa pemijat yang ada. Perhatianku tertarik dengan sepotong wajah manis.
Walaupun
biasanya foto dan aslinya biasanya berbeda, tapi aku menetapkan pilihanku dan
mengembalikan album tersebut kepada ibu yang bertindak sebagai resepsionis
tersebut. Ini saja bu! kataku. Oh, itu Bella . Nanti saya panggilkan, silahkan
ke kamar nomor 5 mas! Aku masuk ke kamar nomor 5 yang terletak paling ujung,
ternya ada 10 kamar di dalam.
Tak berapa lama masuk seorang wanita muda, kali ini aku tak
kecewa, karena wajahnya jauh lebih cantik dari fotonya. Kulitnya putih,
rambutnya panjang sampai ke pinggang, bibirnya tipis, tonjolan buah dadanya sangat
mantap disertai bokong yang bulat dengan pinggang ramping.
Dia
mengenakan seragam celana panjang warna hitam dengan baju tangan pendek warna
biru tua. Dengan halus dia menanyakan aku mau minum apa. Soft drink saja Mbak
jawabku. Dia meninggalkanku sebentar dan kembali dengan sebotol Fanta Hijau
dingin ditangan kanannya, sementara tangan kirinya membawa handuk dan body
lotion.
Ini
minumnya mas, katanya menyodorkan soft drink tersebut padaku. Kuterima minuman
dingin itu, meneguknya sedikit, lalu bertanya, Namanya siapa Mbak? walaupun aku
sudah diberitahu oleh ibu yang didepan nama Mbak ini.
Bella
, mas. Sering pijat ke sini ya? tanyanya kemudian. Baru kali ini mbak jawabku
jujur. Ooo.. kalau ke tempat lain sering ya? candanya. Ah, enggak juga. Cari
waktu luangnya agak susah. Hari ini kebenaran agak senggang jadi bisa mampir
kesini
Setelah
membuka semua pakaianku, aku hanya mengenakan handuk yang ada untuk menutupi
tubuhku. Dengan tubuhku tengkurap, Bella mulai menggarapku. Dimulai dari telapak kaki
naik ke betis lalu ke paha. Tampaknya ini metode dasar para peminjam.
Cuma
saat memijat bagian paha atasku, tangan Bella yang berlumur body lotion memijat paha bagian
dalam, menyentuh kedua bijiku. Kemudian tangannya memijat bagian belahan
pantatku, anusku juga di tekannya berkali-kali. Wah, adik kecilku kontan
bergerak.
Dari
situ tangannya mulai memijat pinggangku sampai ke pundak, kedua lengan bagian
atas dipijatnya dengan kuat. Tengkuk dan kepalaku juga di pijatnya. Sewaktu
memijat bagian pundak, tanganku yang nakal beraksi di bongkah pantatnya. Bella Cuma tersenyum sambil berkata, Mau gantian
mijetin saya ya mas?
Kermudian
aku disuruh berbalik terlentang, dadaku diramas-ramasnya terutama bagian
putingnya sehingga aku kegelian tapi enak! Turun ke perut tangannya yang trampil
menekan lembut sampai aku bersendawa beberapa kali.
Masuk
angin nih mas kata Bella . Masuk angin tapi kayaknya malah ada yang mau keluar
dari tubuhku. Selagi Bella memijat
tubuhku, aku mulai bergerilya meraba vaginanya yang masih tertutup celana
panjang. Kuraba buah dadanya dari luar baju seragamnya.
Hampir
satu jam aku digarap oleh Bella , seluruh tubuhku sudah dijelajahi jari-jarinya
yang lentik tapi bertenaga. Mana lagi mas yang perlu di pijat? tanyanya padaku.
Nih kepalaku kok masih pusing Yu jawabku. Lho kan kepalanya sudah dipijat juga!
katanya heran. Itu kepala yang di atas, kepala yang di bawah kan belum kataku
sambil tersennyum. Hmm.. gitu ya? katanya sambil balas tersenyum.
Di
bukanya handuk yang menutup tubuh, jreng.. penisku yang sudah full cenggur terekspose.
Dia menggosok kepala penisku dengan jari-jarinya yang masih berbalur body
lotion. Turun ke batangku, Bella mulai
mengocok lembut sehingga batang yang sudah cenggur itu makin keras berdiri.
Kocok ya mas? Tanya Bella . Masukin aja Yu, kurang enak kalau dikocok. Lagipula
kalau sekedar dikocok, saya bisa sendiri dia terkikik mendengar candaku.
Bella
melepaskan pakaian seragamnya, tinggal
BH dan CD yang terlalu kecil untuk menutupi buah dadanya yang besar dan
gundukan vaginanya yang tebal seperti duren Bangkok itu. Wah, aku udah bugil
begini, kok kamu masih pakai CD dan BH begitu? protesku. Sabar dong mas!
katanya sambil melepaskan pengait BH-nya yang ada didepan, lalu melepas juga
CD-nya. Terbentanglah pemandang indah lembah nan indah dan gunung yang membusung
tinggi.
Bella
menjilati putingku, sementara aku
meremas kedua buah dadanya bergantian. Tangan kirinya menggenggam batang
penisku dan memijat-mijatnya. Aku semakin bernafsu, kutarik pinggangnya merpat
ke tubuhku, lalu penisku yang tegak keras kuarahkan ke vaginanya. Dia duduk
mengangkangiku, memasukkan batang panisku yang sudah licin bekas dikocoknya
dengan body lotion tadi. Begitupun dia mendesah ketika penisku masuk semakin
dalam ke vaginanya, Uh ah ya mas enaknya
Aku
menaik-turunkan pinggulku, dan dia menggoyang pinggulnya turun-naik juga. Waktu
pinggulnya bergerak kebawah, aku menekankan pinggulnya sehingga penisku
menancap dalam ke vaginanya. Saat pinggulnya naik, aku menurunkan pinggulku
sehingga penisku menjauh dari vaginanya.
Dengan
begitu penisku dapat masuk dalam saat aku menusukkannya ke dalam vaginanya. Ini
membuat Bella kesetanan, dia bergerak
naik-turun makin cepat. Semakin cepat samapai akhirnya dia berteriak kecil,
Agh.. mass aku nyampe! sambil tangannya meraih pundakku dan tubuhnya melengkung
ke atas menjauhi tubuhku, tapi vaginanya erat menjepit penisku.
Kugoyang
pinggulku ke kiri dan ke kanan, penisku yang masih tertancap dalam di vaginanya
seperti mengobok-obok bagian dalam tubuhnya. Lalu kubalik tubuhnya
membelakangiku. Kugenjot vaginanya kuat-kuat dari belakang, Bella mendesah keenakan. Kedua buah dadanya yang
tergantung bergoyang ke depan dan ke belakang.
Kadang
Bella menoleh ke belakang, kadang ke
samping, kadang menunduk menahan kuatnya doronganku memasuk-keluarkan penisku
ke vaginanya. Aku agak kuatir suara teriakan-teriakan kecil dan desahnya
terdengar ke luar kamar. Tapi suara musik dari CD player melaui speaker yang
besar cukup kuat meredam suara yang keluar dari mulut Bella .
Seperempat
jam kemudian dia kembali mendongakkan kepalanya, Ahh.. egkh.. aku keluar lagi
mas! kepalanya kemudian menoleh ke belakang, aku mengecup bibirnya yang ranum.
Kedua buah dadanya kuremas-remas, sambil terus menancap-nancapkan penisku.
Beberapa menit kemudian terasa lahar panasku mendesak keluar dan.. jrot.. jroot..
jrooot.. jroot.. jrot, air manisku menyemprot ke dalam vaginanya dengan deras.
Kental
sekali air maniku yang keluar, hampir seperti jelly, bercampur dengan cairan
vagina Bella . Kami rebah ke atas kasur, berpegangan tangan dengan erat.
Post a Comment