Cerita Dewesa Bercinta Dengan Adik Kandung
Cerita Dewesa Bercinta Dengan Adik Kandung
Cerita Dewesa Bercinta Dengan Adik Kandung |
DominoQQ-Cerita Dewasa-Mariana, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah
satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih,
tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi
terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia
pakai. Di kampus, Mariana berpacaran dengan seniornya, Randy, 25 tahun. Mereka
adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka
yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas,
mereka sudah sering melakukan hubungan badan.
Cerita Sedarah Bercinta Dengan Adik Kandung
Cerita Sedarah Bercinta Dengan Adik Kandung
Cerita
Sedarah Bercinta Dengan Adik Kandung
“Mariana,
aku pengen nih?” kata Randy berbisik kepada telinga Mariana suatu saat di
kantin kampus.
“Dasar..
Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Mariana sambil mencubit tangan Randy.
“Tapi
sekarang aku horny, nih…” ujar Randy sambil mengusap selangkangannya.
“Ini
kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Mariana sambil
menatap Randy.
“Kita
ke aula, yuk!” ajak Randy sambil tersenyum.
“Kita
tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Randy.
Mariana
tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju
aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk,
tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka
segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Randy menarik
tangan Mariana agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Mariana, Randy membuka
sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut.
“Ayo
dong, sayang.. cepat isep,” pinta Randy tak sabar.
Terlihat
celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Mariana tersenyum lalu
berjongkok.
“Tidak
sabaran amat sih,” ujar Mariana sambil mengelus celana dalam Randy yang
menggembung.
Sejurus
kemudian diperosotkan celana dalam Randy sampai lutut. Kontol Randy yang sudah
tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Mariana
menjilat lubang kontol Randy.
“Uhh…”
Randy mendesah sambil menatap wajah Mariana.
Tak
lama mulut Mariana sudah penuh mengulum kontol Randy yang besar. Jilatan dan
hisapan serta kocokan tangan Mariana membuat Randy terpejam dan memompa pelan
kontolnya di
mulut
Mariana.
“Ohh..
Terus sayangg.. Ohh…” desah Randy.
Selang
beberapa menit, tubuh Randy mengejang. Didesakannya kepala Mariana ke
selangkangannya. Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Mariana. Lalu..
Crott! Crott! Crott! Air mani Randy keluar di dalam mulut Mariana. Mariana
dengan mendongak menatap Randy sambil menelan semua air mani Randy di mulutnya.
Sambil tersenyum Mariana bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Randy.
Randypun dengan hangat membalasnya..
“Sudah
puas?” tanya Mariana sambil merapikan pakaian Randy.
Randy
tersenyum lalu mengecup bibir Mariana. Merekapun keluar aula..
Suatu
hari selesai jam kuliah, Randy mengantar Mariana pulang. Setiba di rumah, adik
kandung Mariana, Dennis, sedang menonton televisi.
“Kamu
tidak sekolah, Ton?” tanya Mariana sambil duduk di depan adiknya itu.
“Males
ah.. Aku bolos hari ini?” kata Dennis santai sambil tiduran di kursi dan
menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi.
“Gila
kamu!” hardik Mariana.
Dennis
tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi.
“Nik,
aku pulang dulu ya?” kata Randy.
“Aku
harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Randy sambil bangkit lalu
menghampiri Mariana.
“Iya
deh.. Jangan nakal ya?” kata Mariana.
“Iya…”
kata Randy sambil mengecup pipi Mariana.
“Aku
pulang dulu ya, Ton…” kata Randy.
“O,
iya…” kata Dennis sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran
kursi.
Randypun
segera pulang.
“Mama
kemana sih,” tanya Mariana.
“Tadi
sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Dennis.
Mereka
terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Mariana menoleh ke Dennis
ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Dennis
menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik
seiring garukan tangan.
Mariana
sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Dennis agak
lama menggaruk selangkangannya, mata Mariana melihat sebagian celana dalam Dennis
menyembul.
Terutama
bagian depan celananya yang jadi perhatian Mariana. Entah perasaan apa yang
datang dalam hati Mariana, yang jelas mata Mariana terus tertuju ke arah
selangkangan Dennis walau Dennis sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan
celana pendeknya.
“Kenapa
sih kamu melototin celana aku?” tanya Dennis mengagetkan Mariana.
“Eh..
Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Mariana sambil memalingkan wajahnya dan
pura-pura menonton televisi lagi.
“Kamu
tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Dennis sambil tertawa.
“Yee..!!”
teriak Mariana lalu tertawa sambil melempar Dennis dengan bantal. Dennis juga
tertawa.
“Eh,
kamu sudah pernah begini tidak dengan si Randy?” tanya Dennis sambil
menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah.
“Kamu
nanya apaan sih? Tau ah!” kata Mariana sambil melotot.
“Aku
kan cuma nanya…” kata Dennis tenang.
Mariana
bangkit lalu menghampiri Dennis. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Dennis.
“Nakal
kamu ya!” kata Mariana sambil tertawa dan terus memukulkan bantal.
Dennispun
tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal
tersebut sampai Mariana ikut terjatuh menimpa badan Dennis di kursi. Sesaat Tubuh
Mariana berada di atas tubuh Dennis. Entah kenapa perasaan Mariana yang tadi
datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Dennis.
Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling
bertatapan sambil diam.
Entah
gairah seperti apa yang menuntun bibir Mariana mengecup dan melumat bibir Dennis.
Dennispun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Dennis dengan
lembut mengusap punggung Mariana lalu turun dan mulai meremas pantat Mariana.
Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas
mulai memburu.
“Pindah
yuk?” bisik Mariana.
“Kamar
siapa?” tanya Dennis.
“Kamar
kamu,” bisik Mariana lagi.
Mereka
segera bangkit lalu menuju kamar Dennis. Dennis, waktu itu 17 tahun, masih
duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Mariana. Sebagai pemuda
yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari
bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak
tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas
ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai
gencar dilakukan. Dennis yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat
sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Mariana.
Kemudian Dennis melepas pakaiannya sendiri.
“Ohh,
Ton…” desah Mariana ketika lidah Dennis menjilati puting susunya sambil
tangannya yang satu meremas buah dadanya. Dennis terus memainkan buah dada Mariana
dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya
ke memek Mariana.
“Uhh..
Sshh…” desah Mariana sambil terpejam ketika lidah Dennis turun menuruni perut
lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya.
“Ooww..
Mmhh…” desah Mariana makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan
nikmat waktu lidah Dennis menjilatinya. Tubuh Mariana agak melengkung merasakan
nikmat ketika lidah Dennis menjilati kelentitnya.
“Ohh..
Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh…” desah Mariana.
Dennis
menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Mariana, Dennis
segera mengangkangi tubuh Mariana. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Mariana.
Tangan Mariana segera memegang dan membimbing kontol Dennis agar bisa masuk ke
memeknya. Setelah Dennis menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Dennis
sudah mulai keluar masuk memek Mariana. Mata Dennis terpejam sambil terus
menyetubuhi Mariana.
“Mmhh…”
desah Dennis di sela-sela genjotannya.
“Ohh..
Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Mariana sambil memeluk tubuh adiknya itu. Dennis
terus memompa.
“Mmhh..
Aku capek…” bisik Dennis.
“Gantian…”
bisiknya lagi.
Mariana
mengangguk sambil tersenyum. Dennis mencabut kontolnya lalu merebahkan
badannya. Mariana langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Dennis dan
mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Dennis. Kemudian dengan mata
terpejam sambil memeluk tubuh Dennis, pinggul Mariana bergerak naik turun
sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Dennis.
Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Dennis yang memang sudah terhias
dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung
tersebut. Tak lama gerakan Mariana makin cepat dan keras, tangannya mencengkram
pundak Dennis. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Mariana.
“Ohh..
Uuhh…” desah Mariana sambil mendesakkan memeknya ke kontol Dennis lebih dalam.
Kemudian
tubuh Mariana lemas.
“Sudah?”
tanya Dennis.
Mariana
mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Dennis. Dennis segera menaiki
lagi tubuh Mariana. Kembali kontolnya keluar masuk memek Mariana lebih hebat
karena Dennis ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Dennis
semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Dennis mencabut kontolnya dari
memek Mariana. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Mariana. Setelah sedikit
mengelap kontol Dennis yang basah, Mariana segera menghisap kontol Dennis
sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Mariana merasakan kontol Dennis
berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari
kontol Dennis.
Dennis
mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Mariana. Mariana dengan
tenang menelan semua air mani Dennis, lalu menjilati sisa air mani yang ada di
kepala kontol Dennis sampai bersih. Dennis merebahkan tubuhnya di samping tubuh
Mariana.
“Kamu
hebat,” puji Mariana.
Dennis
tersenyum sambil mengecup pipi Mariana. Kemudian mereka bangkit lalu
berpakaian.
Sesuai
dengan cerita dari Mariana, persetubuhan dengan Dennis berlangsung sampai
sekarang walau Mariana sudah menikah dengan Randy dan dikaruniai 2 orang anak.
Bahkan menurut Mariana juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Randy,
dia dan Dennis sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua
kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Dennis
juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak
Post a Comment