Cerita Dewasa Lisa Mesum Oleh Banyak Pria
Cerita Dewasa Lisa Mesum Oleh Banyak Pria
DominoQQ-Cerita Dewasa-Mahasiswi yang usianya masih 21 tahun itu bernama Lisa dia kuliah di Jakarta, tubuh dia sungguh sempurna dan terawat, jika lagi berat badannya 55 kg dengan tinggi 168 cm rambutnya hitam pekat payudaranya bundar besar indah sekali jika dilihat terus menerus, mahasiswi ini termasuk berprestasi di kampusnya. Maka banyak sekali yang tertarik kepadanaya dapat dari info saat ini Lisa belu
Pada suatu hari Lisa terpaksa harus pulang sendiri agak malam dari kampusnya, karena ia harusmenyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Amin temannya datang.
Dan selama diperkosa itu, walaupun sebenarnya Lisa merasa terangsang, Lisa menahan orgasmenya sekuat tenaga dan akhirnya semua ditumpahkan saat dia bermasturbasi.
Cerita Dewasa Lisa Mesum Oleh Banyak Pria |
DominoQQ-Cerita Dewasa-Mahasiswi yang usianya masih 21 tahun itu bernama Lisa dia kuliah di Jakarta, tubuh dia sungguh sempurna dan terawat, jika lagi berat badannya 55 kg dengan tinggi 168 cm rambutnya hitam pekat payudaranya bundar besar indah sekali jika dilihat terus menerus, mahasiswi ini termasuk berprestasi di kampusnya. Maka banyak sekali yang tertarik kepadanaya dapat dari info saat ini Lisa belu
Pada suatu hari Lisa terpaksa harus pulang sendiri agak malam dari kampusnya, karena ia harusmenyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Amin temannya datang.
“Hai, Lisa.. mau
pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk
turunnya..!” ajak Amin.
“Boleh..” tanpa rasa
curiga Lisa mengiyakan.
Nampaknya malam itu
benar-benar sepi di kampusnya, hanya tinggal beberapa orang saja terlihat di
tempat parkir di bawah. Ketika pintu lift terbuka, mereka berdua pun masuk. Saat
berada di dalam lift, tiba-tiba sebuah benda keras menghantam tengkuk Lisa dari
belakang, membuatnya langsung tidak sadarkan diri.
“Dukk..,” Lisa
terbangun ketika kepalanya terantuk meja.
Dengan mata masih
berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai
4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding,
ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Lisa mencoba bergerak, dia baru menyadari
bahwa tangan dan kakinya terikat.
Dia mencoba melepaskan
diri namun tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncullah
tiga orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Amin,
Angga dan Santi.
“Santi.. tolong gue San..,
lepasin gue.. apa-apaan sih ini..? Kalian kalo bercanda jangan keterlaluan
dong..!” dengan sedikit kesal Lisa bicara dengan Santi.
“Elo mau apa sih
Lis..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Santi.
“Apa maksud elo..?” Lisa
mulai panik.
“Kita mau buat
perhitungan sama elo, Lis..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi
elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo
temen-temen tuh banyak yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk
ngasih sesuatu sama mereka..!” Santi mendekati dan kemudian menampar pipi kiri Lisa.
“Elo mau apa sih..!”
jerit Lisa.
“Gue mau liat elo
menderita malam ini, Lis. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yang elo
inginkan..” kata Santi.
Selesai Santi
berbicara, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka kembali dan masuklah 15 orang lagi,
10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka semua temannya. Tetapi
kelihatannya mereka semua senang melihat Lisa terikat tidak berdaya seperti
itu.
Tiba-tiba Santi
berteriak, “Teman-teman, inilah saatnya yang kita tunggu-tunggu. Malam ini kita
boleh ngerjain si Lisa sepuas kita.”
Semua berteriak
kegirangan mendengar perkataan Santi, kecuali Lisa. Bulu kuduk Lisa merinding
mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan
terhadap dirinya, ketika Amin mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya.
Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Lisa tidak dapat berdiri, karena
kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut.
Santi mendekati
dirinya dan kemudian berteriak di telinga Lisa, “Sekarang elo harus buka baju
elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani
melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Santi sambil memegang gunting di
tangannya.
Tidak percaya rasanya Lisa
mendengar itu, namun dia tidak berani menolak perintah Santi, apalagi diancam
dengan gunting tajam seperti itu. Akhirnya dengan tubuh gemetar, Lisa mulai
membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai. Selanjutnya
dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah hingga
sekarang Lisa hanya mengenakan BH dan celana dalam yang berwarna hitam.
Rupanya hari itu Lisa
memakai BH dan celana dalam yang sangat seksi. Lisa memakai BH tanpa tali yang
bagian depannya hanya menutupi setengah dari payudaranya. Dan celana dalam yang
dipakai Lisa lebih mirip dengan sebuah tali yang hanya menutupi belahan
vaginanya, sedangkan pantatnya sama sekali tidak tertutup.
Semua laki-laki yang
berada di ruangan itu benar-benar terpesona melihat pemandangan indah di depan
mereka itu. Lisa gadis tercantik di kampus itu hampir telanjang bulat, sehingga
penis mereka langsung menegang semua.
Melihat itu Santi
merasa senang dan kembali memerintahkan Lisa untuk membuka BH dan
celanadalamnya. Dengan tangan gemetar, Lisa meraih kait BH di belakang
punggungnya dan melepaskannya, sehingga BH Lisa dengan sendirinya terjatuh ke
lantai.
Ketika BH-ya sudah
terlepas, payudara Lisa yang bulat langsung mengacung tegak, mengundang decak
kagum semua pria di ruangan itu. Puting payudara Lisa berwarna coklat dengan
lingkaran di sekitar putingnya berwarna coklat muda.
Dan saat celana
dalamnya juga sudah dilepas, terlihatlah bulu-bulu kemaluan tipis yang tumbuh
rapih di sekitar vagina Lisa. Lisa memang selalu mencukur bulu-bulu kemaluannya
dan merawat vaginanya sendiri. Baru pertama kali ini Lisa telanjang bulat di
depan orang lain dan saat ini dia berdiri dengan tubuh yang gemetar.
Santi mendekatinya
sambil mengacungkan gunting ke arahnya, dan mendorong Lisa hingga jatuh
terduduk.
“Sekarang elo harus
buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak
gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak
ini..!” kata Santi sambil memberikan baby oil kepada Lisa untuk dioleskan ke
seluruh tubuhnya.
Dengan ketakutan Lisa
menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan juga ke
atas vaginanya. Kemudian Lisa mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan
baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai.
Sambil menangis karena
takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan
memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya
yang ditumbuhi oleh rambut tipis.
Lama kelamaan Lisa
mulai terangsang dan mengeluarkan suara erangan halus yang tidak dapat
diatahan. Sementara itu, semua laki-laki di ruangan itu membuka bajunya hingga
bugil dan mulai mengocok penis mereka sendiri sampai tegang.
Sedangkan yang
perempuan, kecuali Santi meninggalkan ruangan itu. Santi malah membawa kamera
video untuk merekam kejadian itu dan dia mengancam Lisa kalau dia berani
melapor, Santi akan menyebarkan rekaman itu ke seluruh kampus, dan bahkan ke
luar kampusnya.
Tubuh Lisa kini
mengkilat karena minyak yang dioleskan ke tubuhnya tadi, membuat Lisa kelihatan
sangat seksi, dan ini menjadi pemandangan yang sangat menggairahkan untuk semua
laki-laki di ruangan itu.
Saat Lisa semakin
terangsang, Angga mendekatinya. Dengan dibantu empat orang lainnya yang
memegang dan menarik kedua tangan dan kaki Lisa sehingga tubuh Lisa menyerupai
huruf X, Angga berlutut di selangkangan Lisa, dan mulai mengelus-elus vagina Lisa
dengan tangannya.
Sesekali jari tangan
Angga mencoba menusuk masuk ke dalam vagina Lisa, membuat Lisa merinding karena
rasa geli yang timbul.
Kemudian Angga mulai
menjilati vagina Lisa dengan lidahnya. Aroma khas dari vagina Lisa membuat
Angga semakin bernafsu menjilati vagina Lisa. Sementara itu kedua orang pria
yang memegangi tangan Lisa juga ikut menikmati sebagian tubuh Lisa.
Laki-laki yang
memegang tangan kanan Lisa menjilati dan mengisap puting susu Lisa yang sebelah
kanan, sementara laki-laki yang memegang tangan Lisa yang sebelah kiri
melakukan hal yang sama dengan payudara Lisa yang satunya.
Sambil meremas payudara
Lisa dengan keras, sesekali mereka juga menggigit dan menarik puting susu Lisa
dengan giginya, sehingga Lisa merasa kesakitan. Kedua orang itu juga bergantian
menciumi bibir Lisa dengan kasar dan memainkan lidahnya di dalam mulut Lisa.
Setelah puas menjilati
vagina Lisa, Angga kembali berlutut di selangkangan Lisa dan
mulaimenggosok-gosokkan penisnya di bibir vagina Lisa. Sadar bahwa dirinya akan
segera kehilangan keperawanannya, Lisa berusaha melepaskan diri sekuat tenaga,
namun dia tidak dapat melawan tenaga keempat orang yang memeganginya.
Melihat Lisa yang
meronta-ronta, Angga semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan penisnya ke
dalam vagina Lisa yang masih perawan. Walaupun vagina Lisa sudah basah oleh air
liur Angga dan cairan vagina Lisa yang keluar, namun Angga masih merasakan
kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Lisa yang perawan masih
sangat sempit.
Lisa hanya dapat
menangis dan berteriak kesakitan karena keperawanannya yang telah dia jaga
selama ini direnggut dengan paksa seperti itu oleh temannya sendiri.
Sementara itu Angga
terus memompa vagina Lisa dengan cepat sambil satu tangannya meremas-remas
payudara Lisa yang bulat kenyal dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya
dan mengeluarkan seluruh spermanya di dalam vagina Lisa.
Lisa hanya dapat diam
telentang tidak berdaya di lantai, walaupun tangan dan kakinya sudah tidak
dipegangi lagi, dan membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa
suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya.
Darah perawan Lisa dan sebagian sperma Angga mengalir keluar dari vaginanya.
Setelah itu Amin maju
untuk mengambil giliran. Kali ini Amin mengangkat kedua kaki Lisa ke atas
pundaknya, dan kemudian dengan tidak sabar dia segera menancapkan penisnya yang
sudah tegang ke dalam vagina Lisa.
Amin tidak mengalami
kesulitan lagi saat memasukkan penisnya, karena vagina Lisa kini sudah licin
oleh sperma Angga dan juga cairan vagina Lisa, walaupun vagina Lisa masih
sangat sempit. Kembali vagina Lisa diperkosa secara brutal oleh Amin, dan Lisa
lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan.
Namun kali ini Lisa
tidak berontak lagi, karena dia pikir itu hanya akan membuat teman-temannya
semakin bernafsu saja.
Tiba-tiba Amin
mencabut penisnya dan dia duduk di atas dada Lisa. Amin mendempetkan kedua buah
payudara Lisa dengan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan penisnya di antara
celah kedua payudara Lisa, sampai akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah
wajah Lisa.
Lisa gelagapan karena
sperma Amin mengenai bibir dan juga matanya. Setelah itu Amin masih sempat
membersihkan sisa sperma yang menempel di penisnya dengan mengoleskan penisnya
ke payudara Lisa.
Kemudian Amin menampar
payudara Lisa yang kiri dan kanan berkali-kali, sehingga payudara Lisa berwarna
kemerahan dan membuat Lisa merasa kesakitan.
Selanjutnya dua orang,
Leo dan Reza maju. Mereka kini menyuruh Lisa untuk mengambil posisi seperti
merangkak. Kemudian Leo berlutut di belakang pantat Lisa dan mulai mencoba
memasukkan penisnya ke lubang anus Lisa yang sangat sempit.
Membayangkan kesakitan
yang akan dialaminya, Lisa mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang
oleh Reza yang segera mendorong wajah Lisa ke arah penisnya. Kini Lisa dipaksa
mengulum dan menjilat penis Reza. Penis Reza yang tidak terlalu besar tertelan
semuanya di dalam mulut Lisa.
Sementara itu, Leo
masih berusaha membesarkan lubang anus Lisa dengan cara menusuk-nusukkan
jarinya ke dalam lubang anus Lisa. Sesekali Leo menampar pantat Lisa dengan
keras, sehingga Lisa merasakan pantatnya panas.
Kemudian Leo juga
berusaha melicinkan lubang anus Lisa dengan cara menjilatinya. Lisa merasakan
sensasi aneh yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya saat lidah Leo menjilati
lubang anusnya. Tidak lama kemudian Lisa kembali menjerit kesakitan. Rupanya
pertahanan anusnya sudah jebol oleh penis Leo yang berhasil masuk dengan paksa.
Kini Leo memperkosa
anus Lisa perlahan-lahan, karena lubang anus Lisa masih sangat sempit dan
kering. Leo merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yang luar biasa saat
penisnya dijepit oleh anus Lisa.
Saat Lisa berteriak,
kembali Reza mendorong penisnya ke dalam mulut Lisa, sehingga kini Lisa hanya
dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutnya penuh oleh
penis Reza. Tubuh Lisa terdorong ke depan dan ke belakang mengikuti gerakan
penis di anus dan mulutnya.
Kedua payudara Lisa
yang menggantung dengan indah bergoyang-goyang karena gerakan tubuhnya. Keadaan
ini terus berlangsung sampai akhirnya Leo dan Reza mencapai klimaks hampir
secara bersamaan.
Leo menyemburkan
spermanya di dalam anus Lisa, dan Reza menyemburkan spermanya di dalam mulut Lisa.
Lisa terpaksa menelan semua sperma Reza agar dia dapat tetap bernafas. Lisa
hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam kerongkongannya, namun tidak
dapat karena penis Reza masih berada di dalam mulutnya.
Lisa membiarkan saja
penis Reza berada di dalam mulutnya untuk beberapa saat sampai Reza menarik
keluar penisnya dari mulut Lisa.
Kemudian Reza memaksa Lisa
untuk membersihkan penisnya dari sperma dengan cara menjilatinya. Leo juga
masih membiarkan penisnya di dalam anus Lisa dan sesekali masih
menggerak-gerakkan penisnya di dalam anus Lisa, mencoba untuk merasakan
kenikmatan yang lebih banyak.
Lisa dapat merasakan
kehangatan sperma di dalam lubang anusnya yang secara perlahan mengalir keluar
dari lubang anusnya.
Setelah Leo mencabut
penisnya dari anus Lisa, temannya yang lain, Irvan, mengambil kursi dan duduk
di atasnya. Dia menarik Lisa mendekat dan menyuruh Lisa untuk mengangkangi
penisnya menghadap dirinya.
Irvan kemudian
mengarahkan penisnya ke vagina Lisa, dan kemudian memaksa Lisa untuk duduk di
atas pangkuannya, sehingga seluruh penis Irvan langsung masuk ke dalam vagina Lisa.
Setelah itu, Lisa dipaksa bergerak naik turun, sementara Irvan meremas dan
menjilati kedua payudara dan puting susu Lisa.
Sesekali Irvan
menyuruh Lisa untuk menghentikan gerakannya untuk menahan orgasmenya. Irvan
dapat merasakan vagina Lisa berdenyut-denyut seperti memijat penisnya, dan dia
juga dapat merasakan kehangatan vagina Lisa yang sudah basah.
Irvan tidak dapat
bertahan lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat Lisa
diperkosa oleh teman-temannya yang lain, sehingga dia langsung memuncratkan
spermanya ke dalam vagina Lisa. Lisa kembali merasakan kehangatan yang mengalir
di dalam vaginanya.
Selanjutnya, Iwan yang
mengambil giliran untuk memperkosa Lisa. Dia menarik Lisa dari pangkuan Irvan,
kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Lisa disuruh untuk berlutut
dengan kaki mengangkang di atas penis Iwan.
Kemudian secara kasar
Iwan menarik pantat Lisa turun, sehingga vagina Lisa langsung terhunjam oleh
penis Iwan yang sudah berdiri keras. Penis Iwan, yang jauh lebih besar daripada
penis-penis sebelumnya yang memasuki vagina Lisa, masuk semuanya ke dalamvagina
Lisa, membuat Lisa kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras yang
masuk jauh ke dalam vaginanya.
Lisa merasa vaginanya
dikoyak-koyak oleh penis Iwan. Iwan memaksa Lisa untuk terus menggerakkan
pinggulnya naik turun, sehingga penis Iwan dapat bergerak keluar masuk vagina Lisa
dengan leluasa.
Kemudian Iwan menjepit
kedua puting susu Lisa dan menariknya ke arah dadanya, sehingga kini payudara Lisa
berhimpit dengan dada Iwan. Iwan benar-benar terangsang saat merasakan kedua
payudara Lisa yang kenyal dan hangat menempel rapat ke dadanya.
Melihat posisi seperti
itu, Santi melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung Lisa beberapa
kali. Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun Lisa tetap merasakan
perih di punggungnya, sehingga dia berhenti menggerakkan pinggulnya.
Merasakan bahwa
gerakan Lisa terhenti, Iwan marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantat
Lisa dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya Lisa
menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks.
Ketika Iwan hampir
mencapai klimaks, dia memeluk Lisa dan berguling, sehingga posisi mereka kini
bertukar, Lisa tidur di bawah dan Iwan di atasnya. Sambil mencium bibir Lisa
dengan sangat bernafsu dan meremas payudara Lisa, Iwan terus menggenjot vagina Lisa.
Tidak lama kemudian
gerakan Iwan terhenti. Iwan mencabut penisnya keluar dari vagina Lisa dan
segera menyemprotkan spermanya di sekitar bibir vagina Lisa. Kemudian dia
menarik tangan kanan Lisa dan memaksa Lisauntuk meratakan sperma yang ada di
sekitar vaginanya dengan tangannya sendiri.
Setelah itu, seorang
temannya yang lain, Eka, kembali maju mengambil giliran memperkosa vagina Lisa.
Hampir sepuluh menit Eka memompa vagina Lisa dengan kasar, membuat vagina Lisa
semakin terasa licin dan longgar.
Sebelum mencapai
puncaknya, Eka mencabut penisnya dari vagina Lisa dan memaksa Lisa untuk
menadahkan kedua telapak tangannya untuk menampung spermanya. Setelahitu, Eka
memaksa Lisa untuk mengusap sperma yang ada di telapak tangannya ke wajahnya
dan meratakannya seperti orang mencuci muka.
Semua temannya tertawa
senang melihat itu, sementara Lisa menahan jijik dan rasa malu yang luar biasa
karena diperlakukan dengan hina seperti itu. Kini wajah Lisa sudah rata oleh
sperma milik Eka.
Kemudian lima orang
lainnya secara bergantian memperkosa Lisa di vagina, anus maupun mulut Lisa.
Mereka juga meremas-remas payudara Lisa dan mencubit serta menggigit puting
susu Lisa keras-keras.
Kini wajah, payudara,
perut, punggung, vagina dan pantat Lisa sudah penuh oleh sperma. Bahkan kedua
buah payudara Lisa kini berwarna kemerahan karena digigit dan diremas secara
kasar oleh teman-temannya. Di punggung Lisa juga tercetak jalur-jalur merah
akibat dicambuk Santi tadi.
Walaupun telah
diperkosa berkali-kali, namun rupanya Lisa tidak mencapai orgasme sama sekali,
karena dia berusaha menahannya. Melihat itu Santi merasa kesal dan memaksa Lisa
untuk mencapai orgasme dengan cara bermasturbasi sendiri.
“Gila elo.., lagi
diperkosa aja masih sombong nggak mau orgasme. Sekarang elo harus orgasme..,
cepat masturbasi lagi sambil nyukur bulu elo tuh sampai bersih..!” perintah Santi.
Santi memberikan pisau
cukur kepada Lisa dan menyuruhnya untuk mencukur bulu kemaluannya sendiri
sambil bermasturbasi. Lisa tidak berani berbuat apa-apa kecuali menurut. Sambil
menutup matanya, tangan kiri Lisa mulai meremas-remas payudaranya sendiri
sambil meratakan sperma yang ada di payudara dan perutnya.
Sementara tangan
kanannya mulai mencukur bulu kemaluannya pelan-pelan sampai habis. Lisa tidak
memerlukan shaving cream lagi, karena vaginanya sudah licin oleh sperma dan
juga cairan vaginanya.
Setelah selesai
mencukur bulu kemaluannya sampai habis, Lisa mulai memasukkan gagang pisau
cukur itu ke dalam vaginanya dan menggerak-gerakkannya keluar masuk
perlahan-lahan. Vagina Lisa terasa panas dan perih saat Lisa menyentuhnya.
Rupanya dengan
bermasturbasi sendiri, Lisa lebih terangsang, dan akhirnya lima menit kemudian
tubuhnya tiba-tiba mengejang, kakinya menekuk dan dadanya membusung
memperlihatkan kedua payudaranya mengacung tegak dengan puting susu yang
mencuat keluar, menandakan bahwa Lisa sudah sangat terangsang.
Lisa mengeluarkan
erangan yang tertahan sambil tangan kanannya terus menggosok vaginannya, dan
tangan kirinya menjepit puting susunya sendiri. Akhirnya Lisa mengalami orgasme
yang luar biasa.
Tubuh Lisa kaku
merasakan kenikmatan luar biasa yang menjalar di seluruh tubuhnya, dan cairan
vagina Lisa mengalir keluar dengan derasnya. Lisa tidak dapat menutupi
kenikmatan yang dirasakannya saat itu, sehingga dia pun mengeluarkan suara
mendesah yang keras.
Bahkan dia lupa bahwa
dia kini sedang diperhatikan oleh banyak orang dan untuk saat itu dia juga lupa
akan kesakitan yang diderita tubuhnya.
Belum pernah
sebelumnya Lisa mengalami orgasme sehebat itu, walaupun dia sering
bermasturbasi di rumahnya. Ini karena sebelumnya dia belum pernah berhubungan
badan, dan saat ini dia baru diperkosa beramai-ramai.
Dan selama diperkosa itu, walaupun sebenarnya Lisa merasa terangsang, Lisa menahan orgasmenya sekuat tenaga dan akhirnya semua ditumpahkan saat dia bermasturbasi.
Setelah mengalami orgasme,
Lisa hanya terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai kembali lagi dan rasa
sakit kembali terasa di seluruh tubuhnya. Kedua kakinya tertekuk dan
mengangkang lebar memperlihatkan vaginanya yang sudah licin mengkilat tanpa ada
bulu kemaluannya sehelai pun sehabis dicukur.
Di sekitar vagina Lisa
terlihat bercak-bercak merah darah perawan Lisa dan juga sperma. Tangan
kanannya menjulur ke samping dan tangan kirinya terlipat menutupi sebagian
payudaranya. Tubuhnya licin dan mengkilat karena keringat yang membanjiri dan
juga karena sperma yang diratakan ke seluruh tubuhnya.
Lisa masih menangis
pelan karena sakit dan juga karena rasa malu yang menyerang dirinya. Namun Lisa
juga tidak dapat menutupi kenikmatan luar biasa yang baru saja dirasakannya. Lisa
tidak mampu bergerak lagi.
Namun melihat itu,
nafsu teman-temannya kembali muncul dan mereka kembali maju bersamaan untuk
memperkosa Lisa lagi. Kali ini Lisa tidak mampu berontak sama sekali, karena
dia sudah tidak mempunyai tenaga lagi.
Dia hanya terdiam dan
tubuhnya mengikuti saja gerakan pemerkosanya. Lisa seperti boneka yang sedang
dipermainkan beramai-ramai. Kedua belas temannya kembali memperkosa vagina dan
anus Lisa yang sudah terasa lebih longgar setelah dimasuki banyak penis
berkali-kali.
Mereka juga memaksa Lisa
untuk mengulum dan menjilati penis mereka, dan menelan semua sperma yang
disemburkan ke dalam mulutnya. Bahkan Lisa diperkosa oleh tiga orang sekaligus
yang memasukkan penisnya ke mulut, vagina dan anus Lisa secara bersamaan, sementara
dua orang lainnya mempermainkan payudara Lisa.
Semua posisi yang
mungkin dibayangkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh teman-teman Lisa
terhadap tubuh Lisa. Kali ini Lisa tidak kuat lagi menahan orgasmenya, dan dia
mengalami orgasme beberapa kali, namun tidak sehebat yang pertama.
Setelah kedua belas
orang temannya selesai memperkosa dirinya untuk kedua kalinya, Lisa akhirnya
pingsan karena kecapaian dan karena kesakitan yang menyerang seluruh tubuhnya
terutama di vagina, anus dan juga kedua buah payudaranya.
Lisa telah diperkosa
secara habis-habisan selama tiga jam lebih oleh dua belas orang temannya
sendiri. Dan semua kejadian itu direkam oleh Santi.
Ketika Lisa terbangun,
dia menyadari bahwa dirinya terikat ke tiang listrik dalam keadaan berdiri di
tempat parkir kampusnya yang terbuka. Saat itu keadaan masih gelap dan masih
belum ada satupun orang maupun mobil yang datang.
Kedua tangan Lisa
terikat ke belakang dan kedua kakinya juga terikat ke tiang listrik. Tubuhnya
masih telanjang bulat tanpa selembar benang pun dan dia tidak dapat bergerak
sama sekali. Ketika Lisa mencoba berteriak, dia baru sadar bahwa mulutnya
ditutupi oleh lakban, sehingga dia tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali.
Vagina dan kedua puting susu Lisa juga ditempeli oleh lakban.
Di dadanya tergantung
kertas yang bertuliskan Silakan Nikmati Tubuh Saya. GRATIS. Ttd: LISA.
Lisa membayangkan
bagaimana malunya dirinya kalau nanti orang-orang datang dan melihat keadaan
dirinya yang telanjang bulat dan belepotan darah serta sperma kering. Dia
bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana kalau nanti orang yang datang membaca
dan menuruti tulisan di kertas itu, kemudian memperkosa dirinya.
Tidak lama kemudian,
dia melihat tujuh orang datang. Rupanya mereka satpam dan tukang parkir
kampusnya. Lisa berusaha minta tolong dan mereka akhirnya datang
menghampirinya. Lisa sedikit merasa lega, karena dia berpikir pasti mereka akan
menolongnya.
Namun ketakutan Lisa
menjadi kenyataan, karena bukannya bantuan yang diberikan, ketujuh orang itu
malah ingin menikmati tubuh Lisa di tempat parkir itu. Sebelumnya seorang
satpam menarik lepas dengan paksa lakban di vagina, puting susu dan mulut Lisa,
membuat Lisa kembali merasakan kesakitan. Kini vagina dan puting susu Lisa
kembali terbuka dan dapat dilihat oleh orang.
“Wah, inikan si Lisa,
cewek paling cantik di kampus. Ngapain dia telanjang-telanjang begini di tempat
parkir..?” kata salah satu dari mereka.
Dan orang lainnya
menyahut, “Gile.., bodinya seksi banget. Gimana kalo kita cicipin aja bodinya
sekalian. Liat tuh.., memeknya bersih nggak ada bulunya.”
“Iya nih, kita perkosa
aja yuk sekalian.. lagian dia yang minta diperkosa, liat aja tulisan di kertas
itu.”
“Ayo cepet kita
perkosa aja.. Gue belum pernah ngerasain punyanya cewek kuliahan nih..!”
Lisa hanya dapat
menangis dan memohon, “Tolong Pak, lepaskan saya.. jangan perkosa saya lagi, sudah
cukup penderitaan saya..”
Namun mereka tidak
peduli dengan rintihan Lisa dan tetap melancarkan aksinya.
Mereka tertawa bahagia
dan mulai membuka baju dan celananya masing-masing. Melihat itu Lisa hanya
dapat pasrah dan berharap mereka tidak menyakiti dirinya lagi. Tidak mungkin
baginya untuk berteriak minta tolong, karena tidak ada orang sama sekali di
sekitar situ.
Kemudian mereka
mengambil selang air dan menyemprot tubuh Lisa dengan air dingin sambil
menggosok-gosoknya untuk membersihkan tubuh dan wajah Lisa dari darah dan
sperma kering yang menempel di tubuhnya.
Disemprot air dingin
seperti itu, Lisa terkejut dan menggigil kedinginan. Namun itu tidak lama,
karena kemudian dua orang laki-laki segera melepaskan ikatan Lisa, mengangkat
tubuh Lisa dan mendekapnya dari depan dan belakang.
Lisa kini terjepit di
antara tubuh dua orang laki-laki. Mereka mulai memasukkan penis mereka ke dalam
vagina dan anus Lisa secara bersamaan. Lisa diperkosa di vagina dan anusnya
dalam posisi berdiri.
Sementara itu orang
yang berada di depan Lisa menciumi bibir Lisa dengan paksa, dan orang yang
berada di belakang Lisa meremas-remas kedua payudara Lisa dari belakang.
Beberapa menit kemudian kedua orang itu mencapai klimaks dan menyemburkan
spermanya di dalam vagina dan anus Lisa.
Orang yang memperkosa
vagina Lisa menyemburkan spermanya berkali-kali di dalam vagina Lisa, sehingga Lisa
dapat merasakan bahwa kini vaginanya dibanjiri oleh sperma orang itu yang
sangat banyak dan tidak dapat tertampung lagi di dalam vaginanya.
Setelah itu, Lisa
dipaksa berlutut dan harus berkeliling menjilati semua penis laki-laki yang
berdiri mengelilinginya secara bergantian. Lisa juga terpaksa menelan sperma
semua laki-laki itu satu-persatu.
Setelah menjilati
semua penis laki-laki yang ada di situ, Lisa kemudian diperkosa lagi di vagina
dan juga anusnya. Salah seorang diantaranya memiliki penis yang sangat besar
dan panjang, sehingga ketika dia memperkosa anus Lisa, penisnya hanya dapat
masuk setengahnya.
Namun orang itu terus
mendorong penisnya masuk ke dalam lubang anus Lisa dengan paksa, membuat Lisa
meronta-ronta kesakitan.
Selain menyemburkan
spermanya di dalam vagina dan anus Lisa, mereka juga menyemburkan spermanya di
tubuh Lisa dan memaksa Lisa untuk meratakannya dengan tangannya sendiri. Lisa
tidak pernah membayangkan bahkan dalam mimpi terburuknya, bahwa dirinya
benar-benar dinikmati oleh banyak orang dalam semalam.
Dan kali ini Lisa
tidak dapat lagi menahan orgasmenya. Dia mencapai orgasme sampai berkali-kali,
mungkin karena satpam-satpam ini lebih berpengalaman dibandingkan
teman-temannya yang memperkosanya sebelumnya.
Setelah ketujuh orang
itu kebagian mencicipi vagina, anus dan juga mulut Lisa, Lisa kembali diikat di
tiang listrik dalam posisi semula, dan kembali ditinggalkan seorang diri dalam
keadaan telanjang bulat. Tubuh Lisa kembali belepotan oleh sperma dan kulit
tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri.
Sperma dan cairan
vagina Lisa yang tercampur menjadi satu menetes keluar perlahan-lahan dari vagina
dan lubang anus Lisa. Dari mulut Lisa juga mengalir keluar sperma yang tidak
dapat ditelan lagi oleh Lisa.
Lisa hanya dapat
menggigil kedinginan. Namun penderitaannya belum berakhir sampai di situ. Lisakembali
diperkosa secara bergantian oleh orang-orang yang lewat, satpam, tukang parkir,
temannya, dan bahkan dua orang dosennya ikut memperkosanya.
Vagina, anus dan
mulutnya dimasuki oleh penis-penis lain, dan dia dipaksa menelan sperma mereka
semua. Sebagian meratakan spermanya di seluruh tubuh Lisa. Ada yang iseng
mencoret-coret tubuh Lisa dengan spidol permanen dengan gambar-gambar dan
kata-kata jorok.
Bahkan orang terakhir
yang memperkosa Lisa memasukkan ranting pohon sepanjang 25 cm ke dalam vagina
dan anus Lisa sampai berdarah-darah dan meninggalkannya di situ.
Lisa tergeletak di
tanah dengan tubuh dan wajah yang kembali berlumuran oleh darah serta sperma,
dan ranting pohon yang menancap di anus dan vaginanya. Payudara dan vagina Lisa
terlihat memar dan berwarna kemerahan.
Bulatan pantatnya juga
terlihat memar dan kemerahan. Lisa sudah tidak dapat merasakan lagi vagina dan
lubang anusnya. Akhirnya Lisa kembali pingsan karena kesakitan dan kecapaian.
Total Lisa telah diperkosa oleh
lebih dari 30 orang dalam semalam, sampai akhirnya dia ditolong pada jam 05:30
pagi oleh seorang dosen wanita yang melihat keadaan Lisa yang menyedihkan. Saat
ditanya siapa yang memperkosa dirinya
Lisa tidak berani
menjawab, karena teringat ancaman Santi yang akan menyebarluaskan rekaman video
Lisa yang telanjang bulat sedang bermasturbasi dan diperkosa oleh banyak orang.
Lisa lebih memilih bungkam. Dan setelah kejadian itu, Lisa tidak dapat bergerak
sama sekali sampai berhari-hari, dan dia merasa bahwa penderitaannya masih akan
terulang lagi di kemudian hari.
???? " ? www,sahabatpk,com ? " ????
ReplyDelete====================================
DAFTARKAN DIRI ANDA SEKRANG JUGA
ROLLINGAN 0.5%
REFERRAL 15%
------------------------------------**
Layanan Livechat 24 jam dengan CS yang Responsive, Ramah dan Profesional
Rasakan Sensasi Bermain SAKONG online hanya disini
---------------------------------------**
MAINKAN SEKARANG JUGA
DAFTAR >> DEPOSIT >> MAIN >> WITHDRAW
#AgenBandarQ #AgenSakong #Agenjudionline #Agencapsa #judionline #carimodal #AduQ #Capsasusun #AgenPoker #Bandar66